1. Pengertian Latar atau Setting
Latar atau setting dalam karya fiksi adalah unsur intrinsik yang mengacu pada tempat, waktu, suasana, dan kondisi sosial yang melingkupi jalannya cerita. Menurut Abrams (dalam Nurgiyantoro, 2013:302), latar adalah "landas tumpu" tempat peristiwa terjadi. Ia berfungsi bukan hanya sebagai dekorasi atau pelengkap, tetapi juga sebagai faktor yang membentuk karakter, memicu konflik, serta memperdalam makna cerita.
Dalam pendekatan struktural, latar merupakan elemen naratif yang membangun kesan realitas dalam fiksi. Ia membantu pembaca membayangkan lingkungan yang dihadapi tokoh, serta memahami dinamika emosional dan sosial dalam cerita. Setting yang baik bukan hanya menunjang suasana, tetapi bisa menjadi cermin ideologi, kritik sosial, bahkan simbol kehidupan tokoh.
2. Macam-macam Latar dalam Fiksi
a. Latar Tempat
Latar tempat menunjuk pada lokasi geografis atau ruang di mana peristiwa berlangsung. Contoh: rumah, hutan, kota, sekolah, kamar, ruang sidang, dan sebagainya.Latar tempat tidak harus nyata. Ia bisa bersifat imajinatif, fiktif, atau simbolik, tergantung pendekatan pengarang.
b. Latar Waktu
Latar waktu mengacu pada periode atau saat berlangsungnya kejadian: pagi, malam, musim dingin, masa kolonial, tahun 1998, hari kemerdekaan, dan sebagainya. Waktu dalam cerita sering dikaitkan dengan perubahan emosi, ritme konflik, atau perubahan karakter.
c. Latar Suasana
Latar suasana menggambarkan nuansa psikologis atau emosional dalam cerita. Contohnya: muram, tegang, romantis, ceria, menyeramkan, sakral, dan sejenisnya.Suasana bukan hanya hasil dari kejadian, tetapi juga dibentuk oleh pilihan diksi, simbol, dan interaksi antartokoh.
d. Latar Sosial