Ribuan warga Bukittinggi, termasuk mahasiswa, elemen masyarakat, dan pengemudi ojek online, menggelar aksi damai dari Tugu Polwan menuju Polresta Bukittinggi. Aksi ini dipicu oleh keprihatinan publik terhadap kasus korban Affan yang tengah viral, menuntut keadilan dan transparansi proses hukum.
Peserta aksi membawa spanduk, poster, dan melakukan orasi menuntut agar aparat penegak hukum bertindak tegas. Demonstrasi ini menekankan solidaritas antar elemen masyarakat dan desakan agar kasus yang menyita perhatian publik ini tidak diabaikan.
Koordinator aksi menyatakan bahwa suara rakyat harus didengar, dan bahwa kasus Affan menjadi simbol pentingnya perlindungan terhadap korban dan penegakan hukum yang adil. Long march yang dilakukan menempuh rute dari ikon kota, Tugu Polwan, hingga kantor kepolisian, menunjukkan keseriusan aspirasi masyarakat.
Meski diikuti ribuan peserta, aksi demonstrasi berlangsung tertib dan damai. Aparat kepolisian juga terlihat mengawal dengan proporsional, sehingga tidak menimbulkan kericuhan. Suasana long march tetap kondusif, menegaskan bahwa demonstrasi bisa dilakukan dengan aman sambil menyampaikan aspirasi masyarakat.
Menariknya, aksi ini juga mendapat sentuhan solidaritas dari pedagang lokal. Beberapa pedagang membagikan buah-buahan gratis kepada peserta aksi sebagai bentuk dukungan moral. Gestur sederhana ini menambah semangat para demonstran dan menunjukkan bahwa dukungan untuk korban Affan meresap ke berbagai lapisan masyarakat, tidak hanya mahasiswa atau kelompok tertentu.
Aksi ini menjadi simbol kuat bahwa publik Bukittinggi bersatu menuntut keadilan dan transparansi hukum. Dari mahasiswa, masyarakat, hingga pekerja informal, semua bergerak bersama untuk memastikan suara rakyat terdengar. Demonstrasi ini juga menjadi pengingat bahwa solidaritas dan partisipasi aktif masyarakat merupakan kekuatan penting dalam mendorong perubahan sosial.
Ditulis oleh Ridwan Hidayat "saya bukan penyampai yang fasih, bukan pula pembicara apalagi pendengar yang sempurna. Saya hanya percaya, dalam diam ada surga kecil bernama keheningan. Dan lewat tulisan inilah saya belajar berbicara, sebab setiap kata adalah jejak seorang penulis, dan saya percaya, penulis yang hebat lahir dari keberanian menuliskan keresahan".
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI