Pengurus Himpunan Kedokteran Fetomaternal (HKFM) Indonesia resmi dilantik hari ini dalam sebuah upacara khidmat yang digelar di Ruang Dago, Hotel Mason Pine, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (30/9/2025). Pelantikan ini menjadi penanda dimulainya masa bakti organisasi untuk periode 2025--2028.
Prosesi pelantikan dilakukan langsung oleh Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, Sp.OG(K). Ia menegaskan bahwa keberadaan HKFM memegang peran strategis dalam penguatan layanan kesehatan ibu dan janin di Indonesia.
Acara berlangsung dengan khidmat dan dihadiri sejumlah tokoh penting dalam ekosistem pendidikan dan layanan fetomaternal. Ketua Kolegium, Pembina POGI, dan Sekretaris POGI turut hadir menyaksikan momen bersejarah tersebut.
Selain jajaran pengurus pusat POGI, pelantikan ini juga melibatkan para subspesialis fetomaternal yang datang dari berbagai provinsi. Hadirin terdiri dari para profesor, doktor, dan dokter spesialis konsultan yang tergabung dalam HKFM dari seluruh Indonesia.
Setelah prosesi pelantikan, acara dilanjutkan dengan rapat kerja untuk membahas rencana strategis, penyelarasan program nasional, dan pembentukan bidang-bidang kerja prioritas. Forum ini membahas langkah ke depan HKFM, termasuk penguatan standar kompetensi, advokasi klinis, dan kerja sama riset.
Dalam pelantikan tersebut, Dr. dr. M. Alamsyah Aziz, Sp.OG(K) resmi dikukuhkan sebagai Ketua HKFM Indonesia periode 2025--2028. Ia didampingi jajaran pengurus baru yang telah tercantum dalam Surat Keputusan (SK) yang dibacakan sebelum pengucapan sumpah.
Dalam sambutannya, dr. M. Alamsyah Aziz menyampaikan visi besarnya untuk membawa HKFM ke level internasional. Ia menjelaskan bahwa transformasi organisasi harus dimulai dari penguatan jejaring, kurikulum, dan kontribusi ilmiah.
"Kami akan memperkuat peran HKFM Indonesia di tingkat global melalui kolaborasi, riset, dan standardisasi pendidikan subspesialis. Target kami adalah HKFM menjadi bagian dari asosiasi fetomaternal internasional," ujar dr. Alamsyah dalam pidatonya.
Ia menambahkan bahwa kerja sama lintas negara sangat penting untuk memperkuat kapasitas sumber daya manusia dan meningkatkan tata kelola organisasi. Menurutnya, HKFM memiliki potensi besar untuk berkontribusi pada kebijakan regional dan global terkait kesehatan ibu dan janin.
Prof. Budi Wiweko dalam sambutannya menyampaikan dukungan penuh terhadap rencanana strategis tersebut. Ia menekankan pentingnya sinergi antara POGI, kolegium, dan organisasi subspesial dalam mewujudkan pendidikan dan layanan fetomaternal yang berdaya saing.
Ketua Kolegium, Prof. Dr. dr. Yudi Hidayat, SpOG(K) juga menyoroti pentingnya peningkatan mutu dan keseragaman standar di seluruh jejaring pendidikan. Ia berharap pengurus HKFM yang baru dapat menjadi motor akselerasi transformasi di bidang fetomaternal.
Para pembina memberikan apresiasi atas keterlibatan aktif para profesor dan konsultan senior dalam penyusunan program kerja. Mereka menilai momentum pelantikan dan rapat kerja ini menjadi titik awal konsolidasi yang lebih kokoh.
Rapat kerja yang digelar usai pelantikan difokuskan pada penataan struktur, roadmap pendidikan, riset kolaboratif, dan model jejaring pelayanan yang adaptif terhadap tantangan epidemiologis dan teknologi.
Di akhir acara, seluruh peserta menyatakan komitmen untuk mendukung kepengurusan baru dan memperkuat kontribusi HKFM dalam meningkatkan kesehatan maternal di Indonesia. Pelantikan ini juga menjadi simbol regenerasi dan konsolidasi nasional para ahli fetomaternal.
Dengan kepemimpinan baru dan dukungan penuh dari POGI serta komunitas akademik, HKFM Indonesia memasuki periode penting untuk memperluas jejaring dan memperkuat pengakuan internasional. Harapan besar disematkan agar visi global yang diusung dapat terealisasi secara bertahap dan terukur. (RAP)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI