Prof. Budi Wiweko dalam sambutannya menyampaikan dukungan penuh terhadap rencanana strategis tersebut. Ia menekankan pentingnya sinergi antara POGI, kolegium, dan organisasi subspesial dalam mewujudkan pendidikan dan layanan fetomaternal yang berdaya saing.
Ketua Kolegium, Prof. Dr. dr. Yudi Hidayat, SpOG(K) juga menyoroti pentingnya peningkatan mutu dan keseragaman standar di seluruh jejaring pendidikan. Ia berharap pengurus HKFM yang baru dapat menjadi motor akselerasi transformasi di bidang fetomaternal.
Para pembina memberikan apresiasi atas keterlibatan aktif para profesor dan konsultan senior dalam penyusunan program kerja. Mereka menilai momentum pelantikan dan rapat kerja ini menjadi titik awal konsolidasi yang lebih kokoh.
Rapat kerja yang digelar usai pelantikan difokuskan pada penataan struktur, roadmap pendidikan, riset kolaboratif, dan model jejaring pelayanan yang adaptif terhadap tantangan epidemiologis dan teknologi.
Di akhir acara, seluruh peserta menyatakan komitmen untuk mendukung kepengurusan baru dan memperkuat kontribusi HKFM dalam meningkatkan kesehatan maternal di Indonesia. Pelantikan ini juga menjadi simbol regenerasi dan konsolidasi nasional para ahli fetomaternal.
Dengan kepemimpinan baru dan dukungan penuh dari POGI serta komunitas akademik, HKFM Indonesia memasuki periode penting untuk memperluas jejaring dan memperkuat pengakuan internasional. Harapan besar disematkan agar visi global yang diusung dapat terealisasi secara bertahap dan terukur. (RAP)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI