Mohon tunggu...
Muhammad Fauzi
Muhammad Fauzi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menelisik Makna di Balik Diamnya Seseorang

1 November 2017   22:26 Diperbarui: 1 November 2017   22:32 2106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Di dalam kehidupan, kita pasti menjumpai banyak orang dengan karakter yang berbeda-beda. Karena, memang faktanya setiap orang memiliki karakteristik khas tersendiri yang tidak dimiliki dengan yang lainnya. Meskipun, saudara kembar identik sekalipun, pasti ada yang berbeda di antara keduanya. Karakteristik orang-orang memang berbeda, ada yang suka bercerita sana-sini, ada yang melakukan tingkah yang konyol dan membuat dagelan-dagelan yang mengocok perut hingga ada yang suka marah-marah nggak jelas apa penyebabnya. Namun, ada juga orang yang sukanya diam terus, tidak melakukan apa-apa, dan ngomongnya sedikit banget, pokoknya "krik-krik bangetlah" kata kids zaman now, Hehehe.

Akan tetapi, kita harus tahu bahwa seseorang melakukan sesuatu pasti ada alasannya seperti halnya orang yang diam. Ada beberapa makna dibalik diamnya seseorang, Berikut penjelasannya.

Pertama,Pendiam. Hal ini memang karakter khas yang dimiliki dari sebagian orang, yaitu mereka memang orang-orang yang hobinya diam, baik dalam ucapannya maupun tindakannya. Biasanya orang-orang pendiam itu memiliki caranya sendiri untuk mengekspresikan dirinya, walaupun tidak diperhatikan oleh banyak orang.

Kedua,Proses Adaptasi. Pernah nggak lihat orang pada saat awal bertemu itu dia diam banget. Tidak ada sepatah katapun yang terlontar dari mulutnya, begitupun dengan perilakunya yakni tidak terlalu banyak bertingkah. Bagi sebagian orang memang ada yang seperti itu, biasanya pas awal-awal  dia itu diam banget akan tetapi jika sudah lama-kelamaan bertemu biasanya langsung heboh, itu dilakukannya karena dia masih menyesuaikan dirinya dengan lingkungan barunya. Biasanya ini sering terjadi pada saat awal masuk sekolah. Hayo jangan bohong, hehehe.

Ketiga,Marah. Bagi sebagian orang jika ia marah maka biasanya dia diam seribu bahasa. Yaitu ingin meluapkan semua amarah yang ada di dalam hati dan pikirannya akan tetapi dia menahannya karena memiliki alasan tertentu seperti tidak ingin orang lain tersakiti oleh perkataan dan perilakunya ketika dia marah. Namun, secara psikologis ini akan membuat orang tersebut merasakan beban yang sangat berat di dalam hati dan pikirannya sehingga cenderung membuatnya menjadi stres.

Keempat,Merasa Cemas. Biasanya mereka diam akibat suatu sebab yakni karena memikirkan hal-hal buruk yang belum tentu terjadi sehingga ia merasakan kegelisahan dan kecemasan. Contoh kasusnya adalah orang yang awalnya baik-baik saja, namun ketika diterpa suatu permasalahan yang mengakibatkan dirinya langsung terdiam dan memikirkan masalah tersebut hingga membuat dirinya menjadi cemas sendiri. Hal ini wajar terjadi karena sangat manusiawi, akan tetapi akan berakibat buruk dengan psikologisnya jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama.

Kelima,Diam Sebagai Suatu Teknik. Yakni diamnya seseorang tidak semuanya karena hal-hal di atas akan tetapi ia melakukannya karena suatu tujuan tertentu. Misalnya, Seseorang diam karena, ia sedang menganalisis perilaku orang lain sehingga dapat menentukan tindakan yang tepat dilakukan untuk berhubungan dengan orang lain. Hal ini pada umumnya dilakukan oleh para Konselor dan Psikiater untuk dapat menentukan perilaku kliennya sehingga dapat melakukan pendekatan yang tepat sesuai dengan perilaku masing-masing kliennya. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa sebagian dari kita melakukan hal tersebut.

            Itulah makna dibalik diamnya seseorang, kita harus memahami bahwa seseorang itu diam pasti karena alasan tertentu. Diam adalah emas, jika kita diam di saat dan kondisi yang tepat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun