Mohon tunggu...
Muhammad Ridwan
Muhammad Ridwan Mohon Tunggu... Relawan - Fungsionaris DPP Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES)

Orang biasa saja, seorang ayah, sejak tahun 2003 aktif dalam kegiatan community development. Blog : mediawarga.id e-mail : muh_ridwan78@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Surat Terbuka untuk Ahok : Masuklah ke Dalam Islam

17 Maret 2016   19:51 Diperbarui: 18 Maret 2016   07:55 744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok Ketika Menjadi Bupati di Bangka Belitung (Letterview.com)"][/caption]“Bismillahirrahmannirrahim".

Dari Hamba Allah. Salam sejahtera untuk Bapak Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Gubernur DKI Jakarta. Salam kepada siapa saja yang telah mengikuti petunjuk-Nya.

Yang saya hormati Bapak Basuki Tjahaja Purnama, Pemimpin yang sedang diamanahkan untuk memimpin Jakarta. Salam ta'zim dan silaturahim semoga Bapak dan keluarga senantiasa sehat dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamin YRA.

Bapak Basuki Tjahaja Purnama, sejak mengumumkan kembali akan maju menjadi calon Gubernur pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 dari jalur independen, Bapak kembali menjadi perbincangan hangat baik di media sosial, televisi, radio maupun media cetak.

Bapak Basuki Tjahaja Purnama menjadi idola baru masyarakat karena dianggap telah menginspirasi masyarakat dan pemimpin lainnya karena kejujuran, keberanian dan ketegasan dalam memimpin Jakarta.

Pembenahan Pasar Tanah Abang, Penggusuran lokalisasi Kalijodo, Pembenahan Waduk Pluit dan pengendalian banjir adalah contoh hasil kinerja Bapak. Tidak heran jika banyak elemen masyarakat Jakarta kemudian berbondong-bondong kembali untuk mendukung Bapak menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 2017 - 2022 melalui gerakan masyarakat sipil yang bernama "TEMAN AHOK".

Jujur, saya juga bersimpati dengan cara-cara Bapak memimpin Jakarta walaupun ada karakter Bapak yang juga harus diperbaiki, memang manusia tidak ada yang sempurna.

Apa yang Bapak praktikan dalam memimpin Jakarta sudah sesuai ajaran Islam. Namun, akan lebih elok jika Bapak juga "mengimani" ajaran Islam itu sendiri. 

Bapak Basuki Tjahaja Purnama, masih ada Barrier(penghalang) antara Bapak dengan saya. Ini masalah prinsipil terkait keyakinan kami dalam memilih seorang Pemimpin. Kami sebagai Muslim dilarang untuk memilih Pemimpin Non-Muslim (Kafir).

Hal itu tertulis dalam kitab suci kami, seperti dalam Al-Quran Surat (QS)  Aali 'Imraan ayat 28 :

"Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi WALI (PEMIMPIN / PELINDUNG) dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara  diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya kepada Allah kembali(mu)."

Atau QS. Aali 'Imraan ayat 118 :

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi TEMAN  KEPERCAYAANMU orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang  disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya."

Masih banyak ayat-ayat lain yang menerangkan masyarakat Muslim dilarang memilih Pemimpin non-Muslim.

Hal itulah yang menjadi ganjalan saya sampai detik  ini belum bisa mendukung Bapak. Banyak Muslim lainnya juga berpandangan sama seperti saya. Tidak mungkin mengingkari apa yang tertulis dalam Kitab suci kami.

Berdasarkan hal tersebut, dengan ini saya menuliskan surat terbuka kepada Bapak Basuki Tjahaja Purnama / Ahok agar sudi kiranya menerima Iman Islam sebagai "petunjuk" bagi Bapak beserta keluarga.

Untuk meyakinkan Bapak, saya kutip salahsatu surat Rosulullah Muhammad SAW kepada Raja Najasyi, Negus – Habsyah (Ethiopia) agar memeluk Islam, karena ahlaknya sudah sangat baik, dan Rosulullah ingin Raja Najasyi tidak hanya selamat di dunia tapi juga selamat di akhirat kelak. Surat ini relevan juga untuk ditujukan kepada Bapak agar diambil hikmahnya.

“Bismillahirrahmannirrahim. Dari Muhammad Rasulullah, salam kepada Najasyi, pembesar Habasyah. Salam kepada siapa yang mengikuti petunjuk. Amma ba’du".

"Sesungguhnya aku bertauhid kepada yang tiada Tuhan kecuali Dia, Yang Maharaja yang Maha Suci, Yang Maha Pemberi Keselamatan, Yang Maha Pemberi Keamanan, Yang Maha Pelindung. Dan aku bersaksi bahwa Isa bin Maryam (tiupan) roh dari Allah (yang terjadi) dengan kalimat-Nya (yang disampaikannya) kepada Maryam yang perawan, yang baik dan menjaga diri (suci) lalu mengandung (bayi) Isa dari wahyu dan tiupan-Nya sebagaimana menciptakan Adam dengan tangan-Nya".

"Aku mengajak engkau kepada Allah yang Esa, tidak mempersekutukan sesuatu bagi-Nya dan taat patuh kepada-Nya dan mengikuti aku dan meyakini (ajaran) yang datang kepadaku".

"Sesungguhnya aku utusan Allah. Dan aku mengajak engkau dan tentaramu kepada Allah Yang Maha Perkasa dan Agung. Aku telah menyampaikan dan telah aku nasihatkan; maka terimalah nasihatku. Salam bagi yang mengikuti petunjuk ini.”. [Zaadul Ma'ad 3/61].

Mudahah-mudahan Bapak sebagai Pemimpin Ibukota negara terbesar berpenduduk Muslim di dunia mendapat hidayah dari Allah SWT seperti halnya pemimpin-pemimpin terdahulu di belahan dunia lainnya yang telah menerima cahaya Islam. Namun, jika hati Bapak sudah terbuka, tetap harus karena kesadaran sendiri bukan semata kekuasaan.

Terima kasih.

Bandarlampung, 17 Maret 2016

Salam Hormat saya,

Muhammad Ridwan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun