Mohon tunggu...
Ridwan Manysur
Ridwan Manysur Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa dan Karyawan Swasta

i'm traveller

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Memoar Perjalanan di Bumi Sumatera (Vol 3)

29 Mei 2023   21:04 Diperbarui: 29 Mei 2023   21:46 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Perjalanan Danau Toba -- Kota Medan cukup menguras stamina,sesampainya di pool bus Medan- Aceh kami mencari kamar bilas untuk membersihkan badan agar stamina kembali prima"

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Pukul delapan malam bus yang kami tunggu datang. Dibantu oleh petugas,dua tas ransel penuh sesak di masukkan ke dalam bagasi. Kali ini bus yang kami tumpangi terbilang nyaman karena dilengkapi dengan reclining seat (Kursi yang dapat direbahkan) selimut, ac dan toilet. Fasilitas bus yang diberikan sebanding dengan harga tiket yang dibayarkan.

Sejauh mata memandang hanya temaram lampu dan gelap jalan yang terpotret dari perjalanan ini. Perjalanan malam adalah waktu untuk memejamkan mata. Waktu untuk mengumpulkan tenaga agar kembali prima. Hampir semua bus rute Medan--Aceh dirancang dengan sebaik mungkin agar penumpang nyaman. Salah satu alasannya karena jarak tempuh perjalanan yang cukup panjang. Waktu tempuh normal perjalanan darat Medan--Aceh adalah 12 jam.

Mendekati subuh,bus berhenti disebuah warung makan. Samar mata memandang kearah jendela, rupanya perjalanan sudah memasuki Provinsi Aceh,tepatnya di Kabupaten Pidie. Sepuluh tusuk sate ditambah satu buah lontong dan teh manis hangat cukup untuk mengganjal rasa lapar disubuh  hari. Sehabis subuh bus kembali melanjutkan perjalanan.

Pukul 09.00 pagi,kami sampai di terminal bus Banda Aceh. Rasanya tidak percaya dapat menginjakkan kaki di bumi Serambi Mekkah"berkelana" sampai sejauh ini. Bagi saya keinginan untuk mengunjungi bumi serambi Mekkah sudah terpatri dari semasa SMA. Saya ingat betul suatu sore  di perpustakaan di Jakarta,lembar-lembar buku Ensiklopedia Aceh makin menguatkan niat hati untuk pergi.

Di Aceh waktu kami hanya tiga hari,satu hari kami gunakan untuk berkunjung ke Pulau Sabang,sisa hari berikutnya kami manfaatkan untuk pergi ke Kota Banda Aceh. Dari terminal bus ke pelabuhan Ulee Lheue diantar oleh Bentor (becak Motor). Selama perjalanan menuju Ulee Lheue Bapak supir Bentor banyak bercerita tentang peristiwa kelam tsunami yang terjadi pada tahun 2004 silam. Masih jelas diingatannya sudut-sudut tempat yang menjadi saksi bisu bencana alam tsunami. Mendengar ceritanya saja seperti dibawa kembali pada hari yang memilukan itu. Akibat bencana alam tsunami aceh kehilangan lebih dari 100 ribu penduduknya. Belum lagi kerugian harta benda sangat sudah tidak terhitung.

Pelabuhan Ulee Lheue adalah salah satu saksi bisu peristiwa kelam bencana alam tsunami. Kapal sebesar rumah yang berlabuh di pelabuhan Ulee Lheue terhempas  jauh terbawa gelombang ke perkampungan warga yang berada di pusat Kota Banda Aceh. Saat ini kapal tersebut  masih kokoh berdiri ditengah perkampungan warga. Wisatawan dapat mengunjunginya sebagai salah satu destinasi wisata di Kota Banda Aceh.

Tiba di pelabuhan Ulee Lheue pukul 09.30 Pagi. Kami nyaris saja tertinggal Kapal tujuan Balohan Sabang,karena kedatangan kami di Ulee Lheue ada dimenit-menit terakhir keberangkatan kapal. berkunjug ke pulau Sabang ada dua alternatif pilihan transportasi laut,yaitu Kapal Feri dan Kapal Cepat. Kami memilih menggunakan kapal cepat mengingat waktu kami di Aceh tidak banyak.

"Mba,masih bisakah kami membeli dua tiket kapal cepat untuk ke Sabang"ucap saya kepada penjaga loket tiket

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun