Masyarakat desa Kalirejo sebagian besar bekerja sebagai petani. Para petani wanita tergabung kedalam dua kelompok wanita tani yaitu KWT Kantil dan KWT Melati. Tanaman yang dibudidayakan oleh KWT umumnya berupa sayuran dan bumbu masak yang merupakan kebutuhan pokok setiap rumah tangga. Sayuran tersebut dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dari pengolahan sayur tersebut akan menghasilkan limbah dapur yang menumpuk. Â Namun, petani kurang memperhatikan akibat yang ditimbulkan dari adanya limbah tersebut. Petani wanita mengeluhkan adanya permasalahan ini.
Melihat permasalahan yang terjadi maka Mahasiswa KKN Desa Kalirejo Kelompok 37 Tahun 2024 Â Universitas Muhammadiyah Purworejo didampingi Ibu Meriam Esterina, M.Psi.Psi selaku dosen pendamping lapangan KKN mengadakan pelatihan pengolahan limbah sisa buah-buahan dan sayur-sayuran menjadi eco enzym. Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Purworejo bersama kelompok wanita tani Melati dan kelompok wanita tani Kantil yang menjadi salah satu program kerja berkelanjutan yang diusung oleh para mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Purworejo Tahun 2024 yang berada di Desa Kalirejo. Pelatihan ini diselenggarakan pada hari Sabtu 20 Januari 2024 di kesekretariatan KWT Kantil yang berada di Dusun Kahuripan Rt 02 Rw 03 Desa Kalirejo.
Pelatihan dimulai pada pukul 09.30 yang diikuti oleh perwakilan anggota dari KWT Kantil dan KWT Melati Desa Kalirejo. Dalam kegiatan ini juga dihadirkan pemateri dari BPP Kecamatan Ngombol yaitu Ibu Wakhidatun Jamiyah, S.P. yang memaparkan materi terkait eco enzym dan membimbing secara langsung langkah pembuatannya pada anggota KWT Kantil dan KWT Melati Desa Kalirejo. Pelatihan eco enzym dalam rangka menambah wawasan dan pengembangan inovasi pengolahan limbah sisa buah dan sayur guna mengurangi penumpukan limbah dapur. Dimana eco enzym sendiri memiliki banyak manfaat diantaranya menjadi pupuk, pestisida alami, bahan pembersih seperti kompor, piring, pakaian, lantai, rambut, dan badan, serta sebagai bahan pembuatan hand sanitizer, pembersih udara/purifier, dan obat luka.
Mahasiswa mendampingi KWT untuk langsung mempraktikan cara pembuatan eco enzyme dengan limbah organik yang telah dikumpulkan oleh para anggota KWT. Sedangkan alat dan bahan lainnya seperti galon bekas, botol bekas, selang, molase, dan lain-lain disiapkan oleh mahasiswa.
Para anggota KWT diarahkan untuk memotong sayuran menjadi kecil. Selanjutnya, masukkan potongan sayur, molase, dan air ke dalam galon dengan perbandingan 3:1:10. Lalu aduk hingga molase larut dan tercampur rata. Beri lubang pada tutup galon dan dirangkai dengan selang menuju botol untuk sirkulasi. Waktu fermentasi yang dibutuhkan hingga siap diaplikasikan selama 90 hari dengan pemantauan secara berkala.
Kegiatan berjalan dengan lancar tanpa adanya kendala. Meskipun sempat hujan gerimis di tengah-tengah berlangsungnya kegiatan. Antusiasme para anggota KWT begitu ketara dengan diadakannya kegiatan pelatihan eco enzym. Terlihat para anggota KWT Kantil dan KWT Melati mengikuti pelatihan dengan tertib dan merasa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi proker KWT mereka secara berkelanjutan.
