b. Batasan antara bahasa formal dan informal menjadi kabur, membuat sebagian orang sulit membedakan mana yang benar dan mana yang menyimpang dalam konteks formal
c. Jika terus menerus terpapar bahasa yang tidak baku, kemampuan individu dalam menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar bisa menurun
d. Bahasa adalah identitas bangsa. Jika kaidah-kaidah terus diabaikan, kemurnian dan kelestarian bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional bisa terancam
Kembali ke cerita obrolan dengan teman saya tadi, di akhir diskusi saya memberinya semangat sambil berharap suatu saat nanti atasannya bisa menyadari bahwa menjaga kemurnian bahasa Indonesia adalah penting dan merupakan tugas bersama. Dakwah tentang penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar memang memilki tantangan yang tidak mudah sejak dulu. Tapi menurut saya, di era digital ini paling berat, karena beberapa faktor yang saling berkaitan. Bagi pembuat konten, daya tarik dan orisinalitas konten seringkali lebih diutamakan daripada kepatuhan terhadap kaidah bahasa, agar lebih menarik perhatian, atau sekadar mengikuti tren.
Meski berat, dakwah di bidang ini tetap krusial. Tantangannya memang besar, namun kesadaran kolektif dari berbagai pihak (pendidik, pemerintah, media dan masyarakat) menjadi kunci untuk menjaga martabat dan kemurnian bahasa Indonesia di tengah derasnya arus digital. Seperti yang lainnya, dalam hal ini saya juga dalam tahap belajar. Jika pada tulisan ini terdapat kesalahan, mohon sampaikan dengan lemah lembut, ya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI