Mohon tunggu...
Dean Ridone
Dean Ridone Mohon Tunggu... Administrasi - Saya Hanya orang Biasa

lesung pipit

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kecurangan dalam Sepak Bola adalah Wajar

13 April 2018   11:13 Diperbarui: 13 April 2018   12:01 1226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Soccer.Sindonews.com


Siapa bilang sepak bola tidak boleh curang. Buktinya Juventus kalah dari Real Madrid karena curang. Tentu yang curang bukan pemain Real Madrid tetapi keputusan wasit yang dianggap kontroversial. Dan tentu suka atau tidak suka Real Madrid kena imbasnya karena mendapat keuntungan dari hasil keputusan kontroversial. 

Lihat saja wajah Lucas Vasquez tersenyum kecil  kala gol penentu Real Madrid yang dicetak Ronaldo masuk, begitu pun dengan Ronaldo sendiri langsung buka baju alias telanjang dada sambil memperlihatkan otot-otot kekarnya tanda lega dan bebas beban dari  tekanan di hadapan pendukungnya. 

Padahal kita tahu sebelum terjadi gol penentu, wajah Ronaldo dan para pemain Madrid begitu cemas, tegang, terlebih lagi malu, dan tentu merasa tidak percaya bahwa dikandang sendiri harus kebobolan 3 gol, apalagi tim yang dihadapinya adalah Juventus yang minggu lalu mereka lumat dengan skor yang sama.   

Hasil Keputusan Kontroversial seorang  wasit yang diterima Real Madrid bukan yang pertama kali di Liga Champions. Keputusan Kontroversial tersebut seakan mengulang kejadian tahun sebelumnya, dimana saat itu Real Madrid diuntungkan oleh gol Ronaldo yang  berbau offside kala menjamu Bayern Munchen, selain itu Madrid diuntungkan dengan dikartu merahnya Arturo Vidal yang seharusnya tidak layak.  

Kedududukan saat itu Bayern unggul 2-1 dengan aggregat yang sama. Setelah gol berbau offside pada menit ke-76 terjadi, tampaknya Bayern seperti kehilangan napsu untuk meladeni Real Madrid, di babak extra time.  Madrid pun memanfaatkan kekurangan pemain lawan hingga akhirnya menambah 3 gol. Dan akhirnya Madrid unggul agreggat 6-3.

Real Madrid tentu bukan satu-satunya klub yang acap kali mendapat keputusan kontroversial dari sang pengadil lapangan. Tim-tim besar lainnya juga pernah mengalami keuntungan yang sama. Hanya saja yang paling nampak terlihat pada Real Madrid. Untuk skala tim nasional, Timnas Inggris pun pernah mengalami hal yang sama. 


Inggris harus tersingkir di semifinal Piala Dunia 1986 berkat gol tangan tuhan Maradona. Uniknya beberapa tahun kemudian Maradona baru mengakuinya.  Kejadian yang sama terulang pada Timnas Inggris di Piala Dunia 2010 ketika gol Frank Lampard ke gawang timnas Jerman dianulir, padahal jelas dari siaran ulang  bola tersebut masuk. Inggris seperti kena karma  dari Jerman, sebab kontroversi gol pernah terjadi di final Piala Dunia 1966. 

Di menit ke-11 masa babak tambahan, dalam skor 2-2, bola sepakan Geoff Hurst memantul tiang, mencelat keluar garis gawang, dan wasit memutuskan sebagai gol.

Keputusan Kontroversial dari wasit dapat dianggap sebuah kecurangan yang bisa dibenarkan. Permainan sepakbola yang melibatkan 22 pemain dari dua tim berbeda, beradu dalam satu lapangan yang luas. Tentu bagi seorang wasit bukanlah pekerjaan enteng.

Perlu stamina karena harus berlari-lari mengikuti gerak-gerik bola, selain bola yang harus diperhatikan, tentu saja kaki-kaki para pemain dan situasi lapangan. 

Hal tersebut tak jarang membuat si wasit merasa lelah dan salah mengambil keputusan.  Maka dengan demikian, kecurangan yang diterima oleh Juventus bisa diterima sadar oleh kalangan wasit, karena para wasit punya alasan bahwa mereka bukan alat pemuas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun