Indonesia sangatlah subur, saking suburnya orang Asing menanamkan satu bibit pemikiran berjenis Demokrasi di kancah perpolitikan, kini ParPol yang mengatasnamakan Demokrasi mulai tumbuh tak terbendung.
Anehnya, kita seolah enjoy saja menghadapi ini semua. Entah karena kita yang terlampau bodoh atau mereka yang kebangetan pinter.
Mereka semua mengusung Demokrasi, dengan beragam intepretasi (penafsiran). Kita kebelakangkan soal penafsiran individu ataupun kelompok, mari kita memandang bahwa Demokrasi secara utuh dan berpikir bahwa mereka semua (parpol-parpol) memiliki pemahaman yang sempurna tentang Demokrasi. Lantas mengapa mereka saling berpecah belah, saling berlomba-lomba mendirikan dan mengkampanyekan parpol yang berbeda dengan tema yang sama...?
Jika memang mereka mengedepankan Persatuan yang berlandaskan pada Pancasila Sila ke-3, yaitu mengenai Persatuan Indonesia. Mengapa mereka harus mendirikan parpol sendiri-sendiri? Bukankah bersatu itu lebih baik dan tentunya lebih kuat?
Atau ada suatu intrik di dalam perpolitikan negeri ini? Karena semakin banyak parpol maka akan semakin banyak APBN yang dikucurkan untuk dana kampanye dsb. Ini jelas merugikan Negara dan Rakyat.
Sampai kapan akan terus begini...?
Tolonglah kami Doraemon, kirimkan alat yang mampu membuat otak kami sadar mengenai kejanggalan yang terjadi di negeri ini.
Amerika menganut sistem negara Kesatuan dan terdiri dari beberapa negara bagian (State). Negeri yang katanya paling super power ini, adalah aktor utama kampanye Demokrasi sedari perang dinginnya dengan Soviet di mulai. Sampai saat ini, dalam pandangan umum Amerika masih menganut paham politik Demokrasi tersebut.Â
Sudah tentu yang mampu memahami dan menguasai makna dari sebuah lukisan secara menyeluruh adalah sang pelukisnya. Begitupun dengan Demokrasi. Amerika merupakan aktor utama yang memainkan instrumen Demokrasi dari zamab Ki Benen (masa perang dingin).
Dengan kondisi ini, sudah tentu bisa kita katakan bahwasanya Amerika adalah negara paling Demokrasi di dunia ini. Dalam pelaksanaan sistem pemerintahannya dan pemilihan presiden, Amerika juga menggunakan sistem pemilihan sama seperti di Negara Demokrasi pada umumnya.
Yang perlu diperhatikan adalah, bahwasanya disana tidak banyak partai politik yang ramai dan sibuk mengusung pasangan calon untuk naik.ke kursi kepresidenan. Disana hanya ada dua partai besar yang saling berebut suara, yaitu Kubu Partai Demokrat dan Kubu Partai Republik.