Mohon tunggu...
Ridhwan EY Kulainiy
Ridhwan EY Kulainiy Mohon Tunggu... Human Resources - Hidup untuk berpengetahuan, bukan berdiam diri dalam ketidaktahuan oranglain

Hidup untuk menjadi berpengetahuan, bukan untuk berdiam diri dalam ketidak tahuan oranglain. wordpress : https://www.kulaniy.wordpress.com facebook : @ridwan.komando21 Fanspage : @kulaniy.komando twitter : @kulaniy1708 Instagram : @ridhwans_journal Whatsapp dan Gopay : 082113839443

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Cangkir Kopi: Memahami Pikiran Manusia

25 Februari 2020   02:13 Diperbarui: 25 Februari 2020   02:38 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustari : Indonesia Kaya

Seringkali seseorang ketika menghadapi ingatan yang sifatnya negatif di alam pikiran, ia akan berusaha untuk melawannya. Melawan sebuah aliran sungai tandanya membendungnya, membendungnya tandanya menenggelamkan diri di dalamnya. Itulah sebab pertama kenapa seseorang sangat sulit untuk move on dari kenangan masa lalu, karena ia berusaha melawannya. Kedua, karena hal itu adalah hal negatif maka itu akan berkali-kali lebih kuat dari usaha kita untuk melawannya. Semakin kita kuat melawan, semakin tenggelamlah kita di dalamnya. Itu dikarenakan hal-hal negatif akan menempel lebih kuat di dalam pikiran kita ketimbang hal-hal positif.

Ahh teori...?

Ya, sebut saja begitu. Sebab memang mempraktekkannya tidak semudah mengetikkannya pada layar elektrika ini. Ruang aliran pikiran manusia ini sama seperti alam imajinasi yang sering digambarkan oleh para filsuf, atau sering disebut juga sebagai alam kebercampuran. Dimana alam itu sangat liar dan tak terkendali. Apapun bisa bercampur di sana, dalam imajinasi kita bisa membayangkan monster terjahat dan tersadis, bahkan bisa membayangkan bagaimana bumi ini meletus hingga menjadi debu-debu yang berhamburan memenuhi galaksi bimasakti...? Bagaimana membendungnya...? Kamu akan tenggelam jika berusaha membendungnya.

Lalu...? Biarkan itu mengalir, namun jangan dilepaskan. Jika pernah ke sawah maka kita akan membayangkan bagaimana para petani membuat aliran irigasi untuk bisa mengairi semua bagian dari sawahnya. Maka pikiran pun demikian, kita harus membuat sebuah pola khusus berdasarkan kecenderungan akal pikiran manusia dan mengalirkannya supaya mengarahkan kita kepada tujuan yang ingin kita tuju. Sama seperti kecenderungan biologis manusia, seperti makan, minum hingga melakukan hubungan seksual. Kita tidak akan pernah bisa membendungnya, maka alirkanlah namun jangan dilepas. Buatlah sebuah pola yang melahirkan kebaikan untuk semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun