Mohon tunggu...
Ridhwan EY Kulainiy
Ridhwan EY Kulainiy Mohon Tunggu... Human Resources - Hidup untuk berpengetahuan, bukan berdiam diri dalam ketidaktahuan oranglain

Hidup untuk menjadi berpengetahuan, bukan untuk berdiam diri dalam ketidak tahuan oranglain. wordpress : https://www.kulaniy.wordpress.com facebook : @ridwan.komando21 Fanspage : @kulaniy.komando twitter : @kulaniy1708 Instagram : @ridhwans_journal Whatsapp dan Gopay : 082113839443

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Cangkir Kopi: Memahami Pikiran Manusia

25 Februari 2020   02:13 Diperbarui: 25 Februari 2020   02:38 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustari : Indonesia Kaya

Otak manusia mampu menyimpan memori mengenai berbagai hal yang pernah dan telah dilalui dalam kehidupan. Entah seberapa banyak kita mampu menyimpannya dalam kepala kita, sejauh ini bahkan ilmu neurologi yang membahas mengenai otak manusia pun belum mampu untuk menemukan batas kapasitas otak manusia dalam menyimpan berbagai data tersebut. Berbagai alat diciptakan manusia untuk mencerminkan dan meniru kemampuan yang dimiliki oleh manusia ke dalam bentuk sebuah teknologi. Bahkan hingga hari ini, ketika mesin-mesin dan robot berhasil diciptakan, meski dalam beberapa aktivitas robot dan mesin sudah mampu menggantikan peran manusia namun belum ada yang mampu mencapai kemampuan dan kesempurnaan yang dimiliki oleh manusia. Selain itu tentu masih banyak hal lainnya yang menjadi rahasia, seperti bagaimana manusia merasakan sebuah emosi di dalam dirinya.

Bagaimana manusia menciptakan sebuah harapan?

Bagaimana manusia meyakini sesuatu? Berempati dan bersimpati, memiliki nurani...?

Dan bagaimana manusia jatuh cinta?

Juga hal-hal berkaitan dengan Jiwa yang penuh dengan rahasia?

Adalah bagian-bagian manusia yang mungkin akan terus menjadi sebuah misteri yang belum bisa dipecahkan, dan nampak cukup mustahil untuk bisa ditanamkan di dalam sebuah robot.

Salah satu hal menarik mengenai manusia adalah ketika mereka mengingat kenangan di masa lalu. Secara bersamaan ia juga bisa merasakan sebuah rasa (emosi) yang juga ia rasakan dalam peristiwa di masa lalu tersebut. Bagaimana seseorang mengingat sebuah kenangan dimana untuk kali pertamanya ia merasakan sebuah getaran yang disebut sebagai jatuh cinta, ia merasakan betapa kejadian itu sangatlah indah. Dan uniknya secara bersamaan ia juga mampu merasakan kepedihan ketika mengingat bahwa hubungan itu telah lama berlalu dan kini ia sudah tidak lagi bersama orang yang dahulu merupakan orang yang sangat dicintainya itu. Oke, nggak usah baper...?

Proses itu semua terjadi secara bersamaan dalam satu ruang kendali yang kita sebut sebagai otak, terutama lobus temporal yang berfungsi sebagai ruang penyimpanan memori pada bagian neo-korteks. Lalu otak tengah menerima rangsangan dan mengirim pesan ke seluruh bagian otak untuk mengurai memori itu, mulai dari rasa, hingga kepada bagian dimana jantung kita berdebar-debar merasakan sensasi yang diberikan oleh Hormon Cinta yang memabukkan.

Ya, walaupun masa lalu tidak melulu mengenai hal indah, karena juga tentu dalam kehidupan kita juga kerapkali bertemu dengan berbagai permasalahan yang menguras pikiran, membuat kepala seolah ingin pecah dan memurungkan hati kita sehingga merasakan kesedihan yang teramat. Uniknya adalah bahwa semua hal itu terjadi begitu saja, kadangkala seolah tiba-tiba kenangan itu muncul dalam benak kita dan menghantui kehidupan kita. Seolah tanpa kendali, dan kita pun tak kuasa menghadapinya. Bayang-bayang kepedihan, luka dan kesakitan biasanya akan membuat kita terperangkap pada ruang ketakutan dan melemahkan diri kita untuk meneruskan kehidupan. Seperti hantu yang tak diharapkan kehadirannya, bahkan lebih buruk dari mimpi buruk karena itu menghantui kita dalam kondisi sadar (bukan tertidur).

Pikiran itu seperti aliran air, ia mengalir dan terus berputar. Memainkan sebuah irama, membentangkan semua rasa dan memancarkan makna dalam sebuah cerita. Getaran alam pikiran kadang meningkat, kadang juga melemah. Ada sebuah algoritma tersusun yang menjadi abstrak dengan ketidak-mampuan manusia memahami sepenuhnya mengenai diri dan jiwanya. Sudah-sudah, intinya adalah pikiran manusia memang sangat sulit untuk berhenti beraktivitas. Ketika kita terjaga dan tidak ada sesuatu yang kita lakukan, maka akal pikiran kita akan bergerak untuk mencari sesuatu yang biasa kita pikirkan. Secara otomatis, apapun itu akan terlintas dalam benak kita ketika kita terdiam dalam kondisi terjaga dan tidak melakukan apa-apa. Kondisi ini sering terjadi ketika seseorang berusaha untuk memfokuskan diri kepada sesuatu, seperti dalam keadaan shalat atau beribadah (sembahyang). Pikiran kita akan terus mengalir bahkan sering mengalirkan hal-hal yang tak kita duga. Saat seseorang tengah berusaha untuk fokus, maka ia sedang masuk ke dalam aliran pikiran di dalam akalnya dan berusaha menemukan sesuatu yang hendak ia tuju. Maka saat itu ia akan menemukan berbagai hal yang ada di dalam aliran pikiran itu, mulai dari hal-hal yang sifatnya materi, hingga hal-hal yang sifatnya falsafi (makna).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun