Mohon tunggu...
Ridho Pahlevi Ramadhani Han
Ridho Pahlevi Ramadhani Han Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Tetap sebarkan virus perdamaian di bumi ini.🌻

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Luka

1 Desember 2020   09:21 Diperbarui: 1 Desember 2020   09:29 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: pinterest/ Timothy Cila


Bersamamu, bagai memeluk kaca tak berbingkai.

Aku takut kau terjatuh dan hancur berkeping-keping, jika dekapanku tak kuat.

Aku takut kau retak dan terpecah belah, jika pelukanku terlalu erat.

Bahwa setiap langkah yang kita tapaki adalah luka.

Bahwa setiap keputusan yang kita pilih adalah petaka.

Aku akan meletakanmu pada asal semula,
itu artinya kita tak lagi bersama.

Aku lebih memilih menggoreskan luka.

Dari pada menghancurkanmu karena keegoan kita.

Bitung, 01 Desember 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun