Mohon tunggu...
Ridho Ilahi
Ridho Ilahi Mohon Tunggu... Fungsional Statistisi Badan Pusat Statistik (BPS)

Membaca dan Menulis

Selanjutnya

Tutup

Financial

Strategi ESG Pegadaian Dalam MengEMASkan Indonesia

13 Oktober 2025   22:39 Diperbarui: 13 Oktober 2025   22:39 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Papan Nama Pegadaian from Instagram Pegadaian

Digitalisasi layanan dan efisiensi energi harus dibarengi literasi hijau bagi nasabah. Dengan begitu, transisi energi menyentuh rumah tangga muslim sebagai basis pasar Pegadaian. Prinsip keberlanjutan dalam Islam bukan sekadar mengurangi emisi, tetapi menegakkan amanah untuk menjaga keseimbangan alam sebagai rahmat bagi seluruh makhluk. Transparansi pelaporan berbasis TCFD-GRI akan menghindarkan praktik greenwashing dan memastikan keberlanjutan dibangun di atas nilai kejujuran (sidq) dan keadilan ('adl).

Terlebih, ESG Pegadaian bisa diarahkan untuk mendukung pembiayaan mikro hijau bagi UMKM yang ramah lingkungan, menciptakan dampak ganda sosial-ekonomi yang sesuai dengan semangat zakat, infak, dan wakaf produktif. Jika keberlanjutan disinergikan dengan prinsip syariah, maka Pegadaian akan memenuhi target Net Zero sekaligus menjalankan fungsi iqtishadiyah untuk menjadikan ekonomi sebagai jalan ibadah. Roadmap ini harus disertai target jangka pendek dan menengah yang jelas dengan indikator yang terukur sehingga masyarakat bisa menilai konsistensi kinerja. Pada titik ini, ESG merupakan komitmen moral dan spiritual Pegadaian untuk menyejahterakan umat tanpa merusak lingkungan. Dengan begitu, langkah Pegadaian dapat menjadi model transformasi lembaga keuangan syariah menuju keberlanjutan yang sejati.

B. Strategi Social Menuju Inklusi Keuangan dan Impact Investing

Program sosial ekonomi Pegadaian seperti Gadai Peduli, Kreasi Ultra Mikro, dan Pegadaian Syariah menjadi pintu inklusi keuangan bagi kelompok rentan yang kerap diabaikan bank konvensional. Langkah ini sejalan dengan prinsip syariah yang menekankan kemaslahatan dan keadilan distribusi.

Di sisi lain, tingkat literasi keuangan syariah di Indonesia masih tergolong rendah. Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024 mencatat indeks literasi keuangan syariah hanya mencapai 39,11%, jauh di bawah literasi keuangan konvensional yang mencapai 65,43%. Kesenjangan ini memperkuat urgensi penguatan edukasi dan inklusi keuangan syariah, terutama di wilayah tertinggal dan 3T (terdepan, terluar, tertinggal).

Sebagai BUMN yang berkomitmen pada prinsip keberlanjutan dan inklusi keuangan, PT Pegadaian telah menunjukkan transformasi dari pendekatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang bersifat karitatif menuju model impact investing yang terukur. Melalui program seperti GadePreneur, Pegadaian telah memberdayakan lebih dari 5.000 UMKM dengan pelatihan, pendampingan, dan akses pembiayaan berbasis syariah. Inisiatif ini sejalan dengan prinsip syariah karena setiap dana yang disalurkan diharapkan menjadi amal jariyah yang memberikan manfaat berkelanjutan bagi mustahik dan dhuafa.

Terlebih, Pegadaian mencatat tonggak penting dengan menerbitkan Sukuk Mudharabah Sosial Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2024 senilai Rp1,41 triliun. Sukuk ini meraih penghargaan Best Social Sukuk -- SME dari The Asset Triple A Islamic Finance Awards 2025. Instrumen ini memberi dampak sosial nyata dengan memperkuat pembiayaan UMKM. Pembiayaan syariah terbukti efektif dalam mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat. Skema mudharabah dan musyarakah memberikan alternatif pembiayaan yang adil dan inklusif sehingga memungkinkan pelaku usaha kecil untuk berkembang tanpa terjerat bunga atau praktik riba yang merugikan. Dalam konteks ini, pembiayaan syariah bisa menjadi tameng praktik rentenir yang kerap memiskinkan masyarakat kecil.

Berbagi Paket Sembako from Instagram Pegadaian
Berbagi Paket Sembako from Instagram Pegadaian

Instrumen ini memperlihatkan bagaimana Pegadaian dapat menyalurkan dana umat ke sektor-sektor produktif sehingga menciptakan efek ganda (multiplier effect) terhadap daya beli masyarakat dan ketahanan ekonomi lokal. Terlebih, impact investing ini dapat menjadi model baru distribusi zakat korporasi karena dana sosial tidak habis konsumtif tetapi berkembang dalam putaran produktif. Dengan begitu, setiap rupiah yang dihimpun tidak hanya menjadi angka di laporan keuangan, tetapi juga menjadi bukti perwujudan prinsip 'adl (keadilan) dan maslahah (kemanfaatan).

Pegadaian juga harus mengukur dampak sosial dari setiap program dengan indikator terstandar agar konsisten melalui peningkatan pendapatan rumah tangga, pertumbuhan UMKM, dan pengurangan ketergantungan sumber pembiayaan informal. Transparansi ini akan memperkuat kepercayaan masyarakat sekaligus menjadi diferensiasi strategis Pegadaian dalam ekosistem keuangan syariah. Pegadaian dapat menjadi pionir keuangan sosial Islam yang mengintegrasikan inklusi, keberlanjutan, dan keadilan ekonomi dalam satu kerangka operasional. Pada akhirnya, inklusi keuangan dan impact investing  adalah perwujudan dari amanah Qur'ani untuk menegakkan kesejahteraan umat dan memutus rantai ketidakadilan ekonomi di negeri ini.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun