Mohon tunggu...
Ridho Juliano
Ridho Juliano Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kuningan

Seorang manusia biasa

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Florian Wirtz: Kunci Mahkota Liverpool di Era Arne Slot?

18 Juni 2025   17:59 Diperbarui: 18 Juni 2025   17:59 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penampilan Florian Wirtz bersama Timnas Jerman setelah mencetak gol ke gawang Portugal di pertandingan Semifinal Uefa Nations League (instagram.com/fl

Dunia sepak bola sering kali diselimuti ketidakpastian, namun sesekali muncul transfer yang terasa begitu meyakinkan, begitu "pasti", sehingga mengguncang fondasi keyakinan kita. 

Kepindahan Florian Wirtz senilai 116 juta ke Anfield adalah salah satu dari momen langka itu. Ini bukan sekadar penambahan pemain, melainkan deklarasi niat, sebuah manuver strategis yang mengisyaratkan ambisi tak terbatas dari sang juara Liga Primer, Liverpool.

Tidak dapat dipungkiri, ada sensasi yang menyeruak ketika mendengar kabar Wirtz akan mengenakan seragam Merah. Ia adalah pemain yang, menurut Dietmar Hamann, "mungkin pemain terbaik di Eropa saat ini." 

Penilaian semacam ini bukanlah pujian kosong; itu adalah pengakuan atas transformasinya yang luar biasa di bawah Xabi Alonso di Bayer Leverkusen. 

Dari tim yang nyaris terdegradasi, Leverkusen menjelma menjadi juara Bundesliga, dan kontribusi Wirtz dalam kebangkitan itu tak terhingga. 

Kemampuannya melihat celah, ketepatan umpannya, dan kelincahannya di lapangan membuatnya menjadi maestro di lini tengah. 

Hamann bahkan membandingkannya dengan "anak jalanan" yang tak gentar menghadapi tantangan, sebuah metafora yang menggambarkan ketangguhan mentalnya di tengah gempuran fisik Liga Primer.

Kekhawatiran akan adaptasi Wirtz di liga Inggris, yang terkenal keras dan cepat, tampaknya menguap begitu saja. Bagaimanapun, ini bukan kali pertama ia menghadapi rintangan. Hampir tiga setengah tahun lalu, ia menderita cedera ACL yang parah, momok bagi setiap atlet profesional. 

Namun, ia bangkit dari program rehabilitasi yang melelahkan selama sepuluh bulan dengan kekuatan dan tekad yang lebih besar. 

Kisah comeback-nya adalah bukti ketabahan mental luar biasa yang ia miliki di usia yang begitu muda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun