Mohon tunggu...
Ridho Juliano
Ridho Juliano Mohon Tunggu... Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kuningan

Seorang manusia biasa

Selanjutnya

Tutup

Bola

Runner up Lagi: Apakah Arsenal akan Terus Terjebak di Bayang-bayang Juara?

28 Mei 2025   10:00 Diperbarui: 28 Mei 2025   08:14 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mikel Arteta pelatih yang membawa Arsenal menjadi Runner up beruntun 3 kali (instagram.com/mikelarteta)

Musim Liga Inggris 2024/2025 kembali menyisakan kisah pilu bagi para penggemar Arsenal. Untuk kali ketiga secara beruntun, The Gunners harus puas menempati posisi runner-up, kalah dalam perburuan gelar dari Liverpool. 

Sebuah realitas yang menyakitkan, mengingat ekspektasi tinggi yang menyertai setiap awal musim. Pertanyaan pun menyeruak: sampai kapan Arsenal akan terus menjadi "pengiring pengantin" dalam pesta juara Liga Inggris?

Kapasitas Arsenal memang mulai dipertanyakan. Setelah terakhir kali mengangkat trofi Piala FA pada tahun 2020, puasa gelar bergengsi terasa semakin panjang. 

Padahal, di bawah asuhan Mikel Arteta, tim ini telah menunjukkan perkembangan signifikan. Investasi besar dalam mendatangkan pemain-pemain berkualitas seperti Declan Rice, Kai Havertz, dan Gabriel Jesus seharusnya menjadi modal kuat untuk bersaing di level tertinggi. 

Namun, kenyataan pahit tetap harus ditelan.
Musim 2024/2025 sendiri menunjukkan bahwa Arsenal memiliki mentalitas juara yang patut diacungi jempol. 

Mereka mampu bangkit dari keterpurukan, menunjukkan konsistensi luar biasa di paruh kedua musim, dan secara dramatis memangkas jarak poin dengan pemuncak klasemen. Namun, di momen-momen krusial, keberuntungan atau mungkin sedikit pengalaman lebih dari lawan, kembali menjadi pembeda. 

Ini bukan hanya tentang kemampuan teknis, melainkan tentang ketahanan mental di bawah tekanan yang tak terhingga.

Melihat kondisi ini, bagaimana sebenarnya kekuatan The Gunners di musim depan? Mikel Arteta, sang manajer, tampaknya memiliki optimisme yang membara. 

"Semua yang direncanakan untuk pramusim dan beberapa minggu pertama musim depan telah dilakukan dua atau tiga bulan lalu, jadi sekarang kami benar-benar baik-baik saja," jelasnya. 

Nada suaranya penuh antusiasme, bahkan sampai merinding. "Ketika saya memikirkannya, saya merasa merinding dan bersemangat. Ini merupakan pertanda yang baik," tegas Arteta.

Sinyal ini, jika diterjemahkan, menunjukkan bahwa Arteta dan timnya sudah menatap jauh ke depan. Mereka tak ingin berlarut-larut dalam kekecewaan. Arsenal, menurut Arteta, telah move on. 

Mereka hanya mengambil sisi positif dari musim yang baru berlalu dan menjadikannya pelajaran berharga. "Kami ingin meninggalkan ruang ganti itu dengan energi positif, dengan suasana yang baik," paparnya. Ini adalah mentalitas yang diperlukan; bukan sekadar melupakan kegagalan, tetapi memetakan kesalahan dan menjadikannya pijakan untuk melompat lebih tinggi.

Tentu saja, akan ada beberapa perubahan di skuad. Arteta menyebutkan akan ada pemain yang tidak akan bersama mereka musim depan. Perpisahan ini, meskipun emosional, adalah bagian tak terpisahkan dari dinamika sepak bola modern. Regenerasi dan penyegaran skuad adalah kunci untuk menjaga performa dan ambisi. 

Pertanyaannya, pemain seperti apa yang akan didatangkan? Apakah Arsenal akan mencari penyerang tajam yang bisa menjadi pembeda di momen krusial? Ataukah mereka akan fokus pada kedalaman skuad di lini lain?

"Sekarang kami akan punya banyak waktu untuk berpikir, menganalisis apa yang terjadi di musim ini, untuk mengambil pelajaran darinya, mengambil semua hal positif luar biasa yang telah dilakukan tim terkait situasi dan berpikir, oke, bagaimana kami bisa memanfaatkan persentase kecil yang hilang itu untuk mencapai apa yang kami inginkan," tutup Arteta. 

Kalimat ini mengisyaratkan bahwa Arteta telah mengidentifikasi "persentase kecil yang hilang" itu. Mungkin itu adalah kurangnya ketajaman di depan gawang, kurangnya kedalaman di beberapa posisi, atau bahkan faktor keberuntungan yang belum berpihak.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun