Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

23 Tipe Penulis Kompasiana

17 Desember 2021   05:58 Diperbarui: 17 Desember 2021   06:05 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: bigstock.com

  1. Penulis murni yang bertujuan menulis, ikhlas tanpa embel-embel. Meski tidak dapat K-Rewards pun tak masalah.
  2. Menulis karena hobi. Mengisi waktu luang yang dengan menulis mendapatkan kebahagiaan. Tidak ada niat mengejar K-Rewards juga.
  3. Penulis yang bertujuan menyalurkan hobi sekaligus mendapatkan keuntungan. Keuntungan bisa berupa teman, perluasan iklan, atau mendapatkan K-Rewards. Pokoknya tidak asal nulis, tetapi harus ada benefitnya.
  4. Menulis karena tuntutan kerja. Misalnya menyusun laporan tahunan. Ibaratnya, sambil menyelam minum air.
  5. Menulis untuk tujuan study. Daripada hasil tulisannya hanya tertumpuk diperpustakaan, lebih baik diabadikan di Kompasiana lebih bijaksana.
  6. Menulis untuk pencaharian. Bangun pagi-pagi sekali, sesudah Salat atau berdoa kalau sempat, langsung tancap gas, menulis sampai lupa. Apa saja ditulisnya dengan kemasan komersial. Yang penting harus menghasilkan uang.

  7. Menulis untuk tujuan professional. Dia benar-benar mempelajari kiat menulis dengan seksama. Dari A sampai Z. Semua teori menulis dicarinya, dari Barat, Timur Tengah, hingga negeri China. Kemudian dipraktikkan. Menulis baginya tidak asal nulis. Kayak orang masak, tidak asal cari bumbu dan menu. Racikannya harus beraroma menggoda dan bergizi tinggi, jika perlu paripurna.

  8. Menulis untuk mengisi waktu luang. Hanya ingin meniru teman. Siapa tahu bisa terkenal kayak teman-teman.
  9. Penulis musiman. Kadang menulis, kadang tidak. Kalau ada mood, duduk di kursi di depan meja. Sambil minum teh atau kopi Aceh. Jika atau roti atau biscuit akan sempurna.

  10. Penulis pemula, artinya dia masih belajar. Ibarat anak kecil, masih tertatih-tatih merangkak. Sering berbuat kesalahan dalam meletakkan tanda baca koma, titik, atau tanda seru. Tapi jalan terus. Tipe penulis ini ada yang konsisten, ada yang berhenti di tengah jalan sebentar lantas menulis lagi. Ada yang sekali kemudian kapok, berhenti selamanya karena diejek oleh teman-temannya, hanya karena kualitas tulisannya kayak orang kena 'santet'.

  11. Penulis sekilas, numpang lewat. Penulis seperti ini ketemunya tidak sengaja, kemudian daftar di Kompasiana. Lantas menulis begitu saja. Namun lantaran tidak ada pembacanya, dia berhenti seketika.

  12. Penulis frustrasi, yaitu tipe penulis yang hanya menulis saat kecewa atau sakit hati. Ketika dalam kondisi seperti ini barus muncul inpsirasi. Perbendaharaan kata-katanya begitu mendayu-dayu.
  13. Penulis puisi, prosa atau sajak. Tipe penulis ini hanya menorehkan tintanya tentang sesuatu yang indah-indah. Melenggak-lenggok kata-katanya. Orang  awam susah mengertinya. Jangankan orang awam, penulis sendiri kadang tidak tahu arahnya.
  14. Penulis tipe ini tidak bisa diajak menuliskan hasil penelitian atau jurnal yang menggunakan diksi kaku pada setiap paragrafnya.

  15. Penulis jurnal dan penelitian. Kebalikan dari penulis puisi, sajak dan prosa, tipe penulis yang satu ini tidak bisa diajak berandai-andai. Yang ada hanya serius. Kayak matematika, satu ditambah satu sama dengan dua.
  16. Penulis warta. Tipe yang satu ini suka menulis hasil liputan sebuah berita. Dia selalu mengincar setiap peristiwa yang ada di sekitar kita kemudian dituangkannya dalam berita.

  17. Penulis opini. Yang satu ini hanya fokus kepada opini atau pendapat pribadi tentang berbagai peristiwa yag ada di sekitar kita, mulai dari sosial, ekonomi, politik, pertahanan hingga soal kriminalitas  .
  18. Penulis wisata. Yang ini tidak mudah, karena modalnya besar, harus sering ke luar kota. Biasanya senior atau ada yang memikul biayanya, seperti wartawan yang dananya dibiayai media masa.  
  19. Penulis humor, sukanya membuat cerita yang bikin orang tertawa terbahak-bahak. Minimal bisa tersenyum atau tersipu malu. Kadang menyindir tajam.

  20. Penulis aneka masakan. Mengkhususan diri hanya pada menu makanan di berbagai suku hingga negara-negara di seluruh dunia. Butuh dana besar untuk mencobanya, karena harus mencari dan mempraktikkan apa yang jadi ide-idenya.

  21. Penulis gaya hidup. Penulis tipe ini kontennya campuran. Apapun bisa ditulisnya. Bisa tentang diri sendiri atau orang lain. Bisa pejabat ataupun artis. Orang melarat maupun konglomerat. Miskin atau kaya. Sehat maupun yang sengsara.
  22. Penulis special interest. Yang ini tentang disiplin ilmu tertentu, misalnya kesehatan, bahasa, olahraga, bola, teknologi, tambang, kelautan, pertanian, dll. Tidak mudah karena harus jeli mencari obyek yang ditulisnya. Jika kurang pandai mengidentifikasi, bisa stuck dan berhenti.

  23. Penulis kisah perjalanan, cerpen, cerber. Tipe penulis ini paling suka dengan cerita untuk menghibur pembaca di waktu senggangnya. Mengajak melanglang buana dalam alam nyata atau alam impian. Realistis atau fiktif.  
    Yang terakhir, penulis campuran. Semuanya bisa ditulis. Yang penting berupa tulisan dan meraup banyak pembaca dan merasa puas.

By the way, Anda tipe yang mana? Silahkan dilanjutkan. Capek juga mengidentifikasi tipe penulis di Kompasiana.

Makassar, 17 December 2021

Ridha Afzal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun