Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

5 Cara Menjadi Karyawan Baik Tanpa Terkesan Dibilang Cari Muka

5 April 2021   09:08 Diperbarui: 23 April 2021   03:36 1065
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Be good employee (Source: Crystal-D.com)

Satu keberuntungan mereka yang mengambil kuliah kedinasan adalah memiliki pengalaman kerja sebelum bekerja. Saya salah satunya. 

Kurikulum kuliah kedinasan memang didesain sedemikian rupa sehingga apa yang disebut "siap kerja" itu bukan slogan semata. 

Kuliah pada semester satu dan dua umumnya bersifat umum. Begitu masuk semester 3 ke atas, akan fokus pada keterampilan dan dunia kerja nyata. 

Nah, pada semester-semester menengah hingga akhir inilah proses penggemblengan terjadi. Di antaranya adalah mempelajari manajemen, hubungan antara bawahan dan atasan yang sangat dibutuhkan ketika sudah bekerja.

Sewaktu praktik di lapangan, meski status kami sebagai mahasiswa, namun mengetahui kondisi dunia kerja nyata kadang berbanding terbalik dengan yang kami dapatkan di bangku kuliah, misalnya adanya istilah "menjilat" atau "mencari muka". Di samping masih ada lagi istilah-istilah lain yang kami juga tidak dapatkan seperti "karyawan teladan" atau "best performance employee", bahkan bagaimana memulai sebuah pekerjaan pun tidak diajarkan oleh dosen. Masih banyak lagi hal-hal baru yang didapatkan di dunia nyata yang tidak diajarkan di kampus.

Ada beberapa perusahaan/institusi/lembaga yang kelasnya internasional yang memiliki sistem mapan terkait bagaimana mempekerjakan karyawan baru. 

Tidak sedikit pula perusahaan yang tidak memiliki sistem, sehingga karyawan baru kadang dibuat bingung bagaimana harus memulai kerja. 

Perusahaan yang baik menerapkan program orientasi, misalnya selama 2 minggu sebelum memulai kerja. Mereka memiliki training and development unit. Perusahaan seperti ini sudah mapan, sehingga karyawan baru atau fresh graduate tidak mengalami kesulitan di tempat kerja.

Bagaimanapun, baik fresh gradruate, karyawan baru yang memiliki nol tahun pengalaman kerja maupun yang sudah senior, tidak lepas dari perasaan "baru" jika berada di tempat kerja yang baru. 

Teman saya, Faruq, yang bekerja di sebuah rumah sakit kelas internasional di Saudi Arabia, mengikuti kegiatan orientasi selama 3 bulan. 

Selama itu pula dia tidak boleh menangani pasien. Meskipun demikian, gaji utuh. Enak banget. Katanya, walaupun sudah senior, saat datang dan bekerja di tempat dia kerja, harus mengikuti program serupa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun