Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kandasnya Kapal Perang PDIP Pasca Dihantam "Boomerang" Puan

9 September 2020   13:27 Diperbarui: 9 September 2020   13:34 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: CNN Indonesia 

  Saya tidak bisa bayangkan muka Puan akan ditaruh di mana pasca pernyataanya terkait Pancasila di Sumatera Barat. Begitu sengit gencarnya materi ini dibicarakan orang banyak, mulai dari rakyat biasa hingga pejabat. Semua berkomentar sesuai selera dalam menginterpretasikan isi pernyataan Puan Maharani.

Meski ada yang membela, namun tidak sedikit yang mencela. Akan halnya Ustadz Abdul Somad (UAS), lebih bersikap netral, ada di tengah-tengah. Yakni dengan mengambil hikmah dari semua kejadian. 

Dalam acara Indonesia Lawyers Club tadi malam (8/9/2020), UAS mengupas tuntas tentang kiprah dan sumbangsih orang Minangkabau terhadap negeri. Dari Sila Pertama Pancasila hingga Sila ke Lima. Dari Ketuhanan yang Maha Esa hingga Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Jika saya boleh menyimpulkan, betapa lengkap yang disampaikan oleh UAS terkait poleik tersebut. Hingga terkesan, meihat ILC semalam, cukup dari UAS saja, semuanya sudah jelas, tanpa perlu mendapat tambahan dari nara sumber lainya.

Hanya saja di luar forum ILC, gema polemic terkait Sumbar ini belum tampak adanya tanda-tanda berkuruang. Sepertinya menjadi komoditi politik yang sangat merugikan reputasi PDIP.

Maka dari itu, suatu yang pasti tidak bisa dihindari adalah, adanya pendapat kotroversial dalam tubuh PDIP terkait 'tragedi' ini. 

Ada orang-orang dalam PDIP yang menganggap kasus terpelesetnya lidah tokoh PDIP dianggap hal biasa dan kalau perlu dibela. Tetapi ada pula yang menganggap ini persoalan serius yang harus ditanggapi secara organisatoris. Juga tidak menutup kemungkian adanya posisi netral.

Imbas dari kejadian ini adalah, akankah Megawati, Ibu Kandung Puan Maharani, akan tetap menjagokan Puterinya dalam kontes pemilihan Ketua Umum PDIP nanti?

Dampak di Masyarakat

Dijadikannya Puan sebagai topic menarik di ILC itu bukan sembaranga. Juga bukan didasari agenda politik. Terlebih pada kepedulian. Seperti usulan yang disampaikan oleh UAS.  

Sebagai pejabat iti tidak mudah. Kalau belum siap bicara, mungkin dengan teks akan lebih mudah dan sangat membantu agar tidak salah dalam memberikan sambutan. UAS saja, harus belajar dulu sebelum tampil di ILC kemarin. Demikian tandasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun