Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kalau Tidak Mempan Obat, Tobat

6 September 2020   16:00 Diperbarui: 6 September 2020   16:04 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

  Pak Panijo saya memanggilnya. Bulan lalu, saya lupa tepatnya tanggal berapa, ketika berbicara dengan menantunya, ba'da Maghrib, katanya baru selesai berdoa bersama. Mereka mengadakan acara syukuran. Semacam Hari Ulang Tahun. Entah tepatnya ke berapa, untuk pak Panijo, yang usianya lebih dari 90 tahun.

Tubuhnya masih tegap, walau jalannya agak sedikit membungkuk. Tetapi fisik masih kuat. Setiap hari ke sawah atau ke ladang.  Masih kuat untuk mencangkul, menanam padi, merumput dan kegiatan sebagaimana petani di desa lainnya.

Rumahnya berada di pinggiran bukit Gunung Butak, sebelah selatan Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.

Di usianya yang sudah jauh di atas rata-rata penduduk Indonesia, Pak Panijo mengantongi resep khusus, membuat saya tertarik untuk mengetahui lebih jauh. 

Saat saya tanyakan apa resepnya, sambil tersenyum lebar, tidak menjelaskan secara spesifik. "Saya makan minum apa yang ada di sawah dan ladang, kerja rutin setiap hari, istirahat cukup dan tidak terlalu memikirkan beban hidup." Sangat sederhana.

Padahal, Pak Panijo juga perokok. Menu makannya itu-itu saja sebagaimana orang desa di daerah pegunungan. Di luar faktor nasib dan umur yang panjangnya ada di Tangan-Nya, kombinasi dari nature (alam), berupa makanan yang tidak terkontaminasi, udara segar, oksigen murni, kerja dan istirahat teratur, serta bebas dari stress secara relatif, sangat berpengaruh.    

Gaya Hidup

Tidak sedikit orang yang mengeluh karena penyakit menahun yang dideritanya. Saat ini, jenis penyakit yang paling populer adalah panyakit Kardiovakuler. Yakni penyakit kronis yang ada kaitannya dengan fungsi jantung dan pembuluh darah yang disebabkan karena gaya hidup.

Gaya hidup ini sangat berpengaruh terhadap penyakit fisik dan psikologis. Gaya hidup ini berupa kebiasaan makan, minum termasuk menunya, pola istirahat, olahraga, pekerjaan, serta kemampuan adaptasi terhadap stress.

Kebiasaan makan kita dengan mengkonumsi makanan yang mengandung zat pengawet misalnya, akan berpengaruh besar terhadap fungsi ginjal dan hati. Sebagai orang kesehatan, tentu saja kami pelajari itu semua.

Namun saat ini, tidak sedikit orang kesehatan yang kurang peduli, mereka mengkonumsi jenis makanan yang demikian. Mereka tidak peduli apakah makanan ini sehat atau tidak, aman atau tidak. 

Makanya tidak sedikit kita temui professional kesehatan yang bertubuh bongsor, overweight.  Ini terjadi karena apa yang dipelajari tentang konsep hidup sehat tidak pernah diterapkan.

Penyakit Jarang Gerak

Apalagi saat Covid-19 ini, di mana Protokol Kesehatan ditekankan penerapannya di mana-mana. Terutama anjuran untuk mengurangi kegiatan di luar rumah dan menghindari kerumunan. Tentunya membuat akivitas tubuh makin minim.

Dengan sendirinya, simpanan kalori yang ada tidak terbakar, bukan hanya berakibat badan makin gemuk, tetapi penyakit lain akan subur bersarang. Khususnya penyakit kronis seperti: hipertensi, hiperkolesterol (hyperlipidemia), asam urat, diabetes, artritis, dan lain-lain.  

Dampak Corona Virus ini jadi menjalar luar biasa. Sayangnya, tidak semua orang sadar bagaimana harus meluangkan waktunya sesudah work from home. Ada beberapa hal yang mereka tidak bergerak secara fisik, di dalam rumah.

Pertama, karena lahannya sempit. Rumah tidak memiliki ruang untuk indoor sport, meskipun tidak luas. Atau tidak memiliki halaman untuk sekedar senam. Bahkan tidak ada tanaman untuk siram-siram bunga pada sore atau pagi hari sebagai bentuk olahraga ringan. Ketiadaan fasilitas yang minim inilah yang membuat orang jadi malas gerak di dalam rumah.

Sumber: Klikdokter.com
Sumber: Klikdokter.com

Lantas Harus Bagaimana?

Ada  dua kelompok kegiatan yang bisa dikerjakan apabila kita memiliki tendensi untuk jarang gerak. Kelompok pertama berupa kegiatan umum dan kelompok kedua untuk jenis kegiatan khusus.

Untuk kelompok umum bisa berupa jalani hidup yang teratur, makan, minum sekitar 6-8 gelas air sehari, istirahat/tidur teratur 6-8 jam, serta hindari stress yang berlebihan. 

Jangan banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung zat pengawet, tidak membiasakan makan menjelang tidur. Bangun tidur biasakan langsung minum air hangat untuk kesehatan ginjal.

Lakukan kegiatan-kegiatan yang tampak sepele namun sebetulnya bagus untuk membantu menggerakkan otot-otot tubuh. Misalnya mencuci pakaian, jangan selalu bergantung pada mesin cuci. 

Nyiram tanaman, menyapu, mengepel lantai, melawa-lawa hingga bersih-bersih perabotan rumah. Ini penting khususnya bagi mereka yang tidak melakukan olahraga rutin.

Biasakan jalan kaki sebagai pengganti naik motor terutama jika jarak dekat. Misalnya saat ke masjid. Saat ke pasar, jangan parkir motor tepat di depan toko tempat kita membeli. Ini akan membantu kita untuk jalan kaki lebih lama dan menggerakkan otot-otot kaki jadi lebih sehat. Demikian juga saat di mall atau pusat pertokoan.

Sedangkan untuk kelompok khusus, selama work from home ini, usahakan setiap 30 menit berdiri, tidak duduk terus menerus di depan computer/laptop. Gerakkan mata, tangan atau kaki, leher, kepala, jari-jari, guna mengurangi kekakuan otot.

Maksimal 2 jam sekali upayakan jalan-jalan, tidak duduk di tempat yang sama selama lebih kurang 10 menit. 

Jangan meletakkan minuman atau HP tepat di depan kita agar jika butuh, setidaknya kita akan berdiri dan jalan. Ini sangat penting untuk menghidari kekakuan otot-otot yang melakukan kegiata monoton.

Demikian pula saat tidur. Jangan dibiasakan meletakkan HP persis di sisi bantal. Usahakan di meja lain yang membuat kita terbangun jika ada telephon masuk. Pula bila menaruh gelas minuman.

Dengan demikian, terpaksa anda harus bergerak. Tidak hanya sebatas pada menggerakkan tangan yang akan membuat kita semakin malas bergerak. Ini semua adalah sumber penyakit.

Singkatnya, penyakit yang kita derita sebenarnya banyak yang bisa kita cegah. Hanya dengan cukup gerak saja, banyak jenis penyakit yang bisa kita hindari, terutama penyakit kronis non-infeksi.

Prinsip hidup sehat adalah mencegah itu lebih mudah dan juga lebih murah daripada mengobati. Kita mungkin bisa beli obat di kala sakit, karena saat ini masih ada duit. 

Namun jangan lupa bahwa ada penyakit-penyakit tertentu yang sangat susah diobati. Kalau sudah begini, yang disarankan para sesepuh bukan lagi minum obat. Tapi, disuruh tobat.  

Payah kan?  

Malang, 6 September 2020
Ridha Afzal 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun