Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Anies dan Anis, Tandingan Berat Ganda Campuran Puan dan Ganjar

27 Agustus 2020   06:45 Diperbarui: 27 Agustus 2020   06:39 1684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: orangramai.id

Pemilu 2024 Lebih Seru

Pemilu mendatang, tahun 2024, tampaknya akan lebih seru. Pasalnya, akan muncul pemain-pemain baru yang tidak pernah diduga akan muncul sebelumnya. Meskipun Prabowo mungkin bakal diusung lagi dan mulai ramai diperbincangkan jauh sebelum Pemilu yang masih 4 tahun lagi, pengamat politik tidak kalah sibuk mencari pendatang baru yang potensial.

Tahun ini partai politik sudah mulai sibuk mengidentifikasi kandidat mereka. Mereka akan gunakan SWOT Analysis (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threat). Kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada atau dimiliki setiap kandidat dari sekian partai politik yang ada, mulai banyak diperbincangkan.

Bukan tidak mungkin terjadi perdebatan sengit internal partai, seperti yang dialami oleh PKS, Anis Matta dan Fahri Hamzah yang hengkang. Atau adanya friksi dalam PAN, yang diramalkan akan menuai potensi turunnya suara.

Bukan tidak mungkin pula hal yang sama dialami oleh PDIP. Setiap pembesar partai, beda kepala, beda otak, beda pula pemikiran. Individu-individu ini pasti memiliki agenda dan argumentasi sendiri terhadap siapa calon yang akan mereka usung.

Sebagai partai besar, angin yang menerpa PDIP makin besar pula. Makanya, anggota PDIP belum tentu bersuara 100% solid pada Pemilu 2024. Kalau ini terjadi, maka ada potensi terjadi friksi-friksi sebagaimana yang dialami PAN dan PKS. Suara PDIP bisa pula pecah.  

Duet Anies Baswedan dan Anis Matta

Duet Anies Baswedan (AB) dan Anis Matta (AM) masih wacana. Dua sosok 'muda' yang boleh jadi akan banyak dilirik dan mulai dilamar. Selama ini, publik lebih banyak mengenal sosok AB, karena kursi dan kiprahnya sebaga Gubernur DKI. Apalagi dalam prosesnya selama pemilihan gubernur DKI waktu itu, beritanya nyaris mendominasi semua media. Popularitas AB tidak diragukan.

Oleh sebab itu, siapapun yang bakal mengusung AB untuk maju, sudah mengantongi key point dari sisi posisi, kapabilitas serta ketenarannya.

Akan halnya AM, barangkali sedikit unik. AM yang sesudah pension dari MRP. keluar dari lingkaran PKS kemudian mendirikan Partai Gelora, duet bersama Fahri Hamzah (FH), seperti air tenang menghanyutkan. Tidak bisa disepelekan.

AM dan FH bagaimanapun masih memiliki massa, fans dari kalangan intelektual dan kaum muda. AM memang tidak sempat populer semasa menjabat Wakil Ketua MPR sebagaimana AB. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun