Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Wajah Modern Kekerasan terhadap Anak

24 Juli 2020   07:50 Diperbarui: 24 Juli 2020   07:41 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun apa yang terjadi tahun-tahun terakhir ini sungguh miris. Selama pandemi Covid-19 misalnya, jumlah kekerasan terhadap anak dan perempuan di Jawa Timur (Jatim) meningkat. Hingga Juli 2020, jumlah kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di Jatim yang mencapai hampir 700 kasus. Jumlah tersebut dihimpun dari sistem pelaporan online kekerasan perempuan dan anak yang dikembangkan Provinsi Jatim (Kompas, 22 Juli 2020). Sementara pada tahun 2019, tercatat lebih dari 900 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Jawa Timur.

Merawat dan Mendidik Tidak Harus  dengan Harta

Kalau kita membaca sejumlah dalam buku sejarah orang-orang besar di dunia seperti kisah Rasulullah Muhammad SAW dan para Sahabat beliau (RA), mereka rata-rata bukanlah dari golongan ekonomi mapan. Bahkan sangat menderita dalam artian ekonominya. Namu demikian, mereka memiliki akhlak dan karakter yang mulia.

Di negeri ini, kita juga memiliki tokoh-tokoh nasional besar seperti Bung Karno yang miskin, Bung Hatta yang diasuh di rumah kakeknya, hingga masa kecil Haji Agus Salim yang dilanda kemelaratan. Ini semua menunjukan bahwa untuk menjadi dewasa, baik dan matang serta mampu meraih cita hingga membawa harum nama bangsa, anak-anak tidak harus dimanjakan dengan harta.

Apa yang saya paparkan di bagian awal tulisan ini adalah dua wajah perlakuan kita terhadap anak-anak di era modern ini. Di satu sisi, kita bisa temukan banyak tempat-tempat yang menyediakan sarana dan prasarana pendidikan dan perlindungan anak agar mereka bisa tumbuh dan berkembang secara optimal. Orangtuanya mengirimkan anak-anak ke TPQ (Tempat Pendidikan Al Quran) itu bukan karena mereka keluarga punya. Karena di TPQ ini pada dasarnya gratisan. Pendidikan akhaq dan seni membaca Al Quran tidak membayar.

Di sisi lain, kita medapatkan pemandangan yang berbeda. Di mana anak-anak dilecehkan, diperas, dipekerjakan, diperlakukan tidak adil, dipukul, hingga diperdagangkan. Anak-anak ini banyak yang digunakan sebagai 'alat atau sarana' mencari uang. Sungguh memprihatinkan.

Kekerasan Abad Moderen

Saya perawat. Kami kenyang dengan berita tentang berbagai kasus yang diderita anak-anak. Karena kami bisa temui langsung di dunia kerja kami, rumah sakit atau masyarakat. Jika kita identifikasi, dalam zaman modern ini terdapat banyak bentuk kekerasan terhadap anak. Di awah ini merupakan contoh nyata.

Source: suarantb.com
Source: suarantb.com
1. Trauma Fisik

Kekerasan fisik acapkali diterjemahkan sebagai cara mendisiplinkan anak. Padahal, hal ini merupakan penyiksaan atau penganiayaan yang tidak semestinya dilakukan dengan alasan apa pun. Tidak terkecuali untuk membuat anak menuruti perintah orangtua atau agar anak berperilaku baik.

Menurut para ahli tumbuh kembang anak, dampak kekerasan fisik ini bukan hanya berupa kerusakan secara fisik, yang menyebabkan rasa sakit atau potensi sakit dapat berupa sekali atau berulang-ulang. Namun bisa juga berupa luka pada mental anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun