Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berdayakan Pemuda, Jangan Dipolitisasi Jadi Walikota

20 Juli 2020   08:05 Diperbarui: 20 Juli 2020   16:58 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yang paling penting lagi adalah, Kepala Desa nya yang memang harus jujur dan bisa dipercaya, track recordnya jelas. Kalau tidak, mata siapa sih yang tidak 'hijau' melihat Dana Desa yang jumlahnya hampir satu milyar Rupiah?

Didik, Libatkan dan Berdayakan

Pemerintah harus menyikapi masalah pemuda ini secara serius. Angka pengangguran sepanjang   Wabah Corona ini mencapai 15 juta jiwa. Produktivitas kerja kita akui rendah. 

Pemerintah otomatis bisa defisit anggaran jika pemasukan minim ke dalam kas negara. Besarnya devisa juga menurun. Oleh sebab itu, memaksimalkan penggunaan dana Pemerintah di daerah sudah sepantasnya diperhatikan.

Pertama, berikan pendidikan kepada pemuda, baik secara formal maupun non-formal. Berikan mereka pendidikan kemandirian (Entrepreneur) agar mengurangi ketergantungan kepada negara. 

Tambahkan materi pelatihan di BLK. Ini penting sebagai bekal pemuda ke depan. Dengan keterampilan yang dimiliki ini, pemuda bisa menyusun dan mengajukan proposalnya ke desa terkait penggunaan dana desa. Sebagai contoh kecil, untuk kepentingan produksi pembuatan Tempe, atau pembekalan Bahasa sebelum kerja di luar negeri.

Kedua libatkan pemuda dalam pembangunan. Jangan hanya menggunakan mereka untuk kepentingan politik. Pemuda hanya akan pintar ngomong, namun tidak memiliki keterampilan. 

Libatkan pemuda dalam proyek-proyek nasional, misalnya Nusantara Sehat, penelitian, kerjasama antar negara, pemagangan di luar negeri atau proyek-proyek PMA lain. 

Ribuan PMA di negeri ini yang kurang melibatkan masyarakat setempat, padahal lokasi perusahaan mereka ada di tengah-tengah masyarakat. Aturannya mungkin ada, tetapi pengawasan kurang sehingga dilanggar.

Ketiga, berdayakan pemuda. Di Aceh, mungkin juga di provinsi lainnya, pengangguran pasca kuliah merajalela karena pemuda tidak tahu harus berbuat apa. 

Dengan dana desa, pastikan setiap desa atau kecamatan serta kabupaten ada yang namanya Youth Leadership Center (Pusat Kepemimpinan Pemuda). Lewat lembaga seperti  ini, pemuda akan dibina, diarahkan dan diberdayakan potensi energinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun