Itulah risiko bisnis.
Sekarang ini, sudah memasuki bulan ke 5 bisnis  EO ini tidak jalan. Panitia harus tetap hidup dan jalan terus yang namanya kebutuhan. Ada memang yang punya pekerjaan tetap. Artinya, EO bukan kerjaan utama. Namun ada juga EO yang fokus kerjanya hanya di EO. Yang saya sebut terakhir ini yang kasihan. Repot karena hidupnya bergantung pada ada tidaknya event.Â
Sementara, orang sudah terlanjur menyebutnya sebagai Professional EO. Baik sebagai host, pembawa acara, penghibur, stand up comedy, pembawa acara, pembicara, penyedia makanan, catering, menyewakan terpal, sound system, dll. Semua terkena dampaknya.
Jadi harus bagaimana?
Meskipun berat, namun harus menyikapinya secara dewasa, dengan bijak. Inilah hidup. Naik turunnya rejeki kita tidak tahu. Makanya jangan boros. Juga jangan pelit. Biasa saja. Insyaallah rejeki akan tetap lancar, ngalir terus meski tidak banyak.
EO pasti punya network banyak, terutama peserta. Jangan dihapus nomer kontak (WA) dalam HP anda. Coba sesekali sapa mereka, sampaikan salam. Saat ini, banyak bermunculan event free, berupa seminar. Itu tantangan. Memang banyak orang suka free event. Tetapi jagan lupa banyak juga yang tetap bersedia bayar. Oleh karenanya upayakan tetap ada event dalam bentuk online.
Cobalah sesekali undang semua panitia. Ketemu online. Bicarakan tentang agenda yang bisa anda buat. Misalnya, tetap adakan acara seminar online. Berbayar. Tidak perlu mahal, tapi harus menarik. Namun harus dicari kemasan yang beda dengan yang biasa dijual free. Sehingga pesera minat ikut.
Jika tidak punya ide, coba lakukan riset. Hasil rapat panitia, disebar lewat medsos, dalam bentuk kuesioner. Jangan lupa, beri hadiah pada responden penelitian ini jika mau mencakup dalam jumlah banyak. Tidak apa-apa harus keluar duit sedikit, nanti juga bakal balik modalnya. Tanyakan kepada responden, materi apa yang mereka minat. Saya yakin, ada pasar yang mau beli.
Di era digital ini, dalam berbisnis, kita harus dinamis. Kita tidak bisa mengharap satu jenis bisnis dapat berlangung 'abadi'. Harus disertai rencana terburuk apa yang bakal terjadi, serta bagaimana mengantisipasinya. Melalui kesiapan seperti ini, kalau suatu saat misalnya jatuh, jangan sampai sakit hati.
Selamat mencoba.....
Malang, 6 July 2020
Ridha Afzal