Mohon tunggu...
Ridha Afzal
Ridha Afzal Mohon Tunggu... Perawat - Occupational Health Nurse

If I can't change the world, I'll change the way I see it

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sikap Orang Arab Saudi Itu Tidak Pernah Saya Sangka

7 Juli 2020   14:20 Diperbarui: 7 Juli 2020   15:52 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Personal Collection 

Niat saya semula ke Saudi Arabia tertunda. Apalagi ini musim Corona.

Entah harus menunggu berapa lama, Tetapi gelora yang ada dalam hati dan jiwa ini tidak pernah sirna. Bagaimanapun saya yakin dan percaya, Tuhan memiliki rahasia bagi kebaikan umatNya. 

Sebagai orang Aceh, keyakinan seperti ini sangat kuat. Karena itu, Alhamdulillah saya tetap dan semoga senantiasa diberi kesabaran. 

Sebagai gantinya, saya mencari dan menunggu apapun peluang, sepanjang itu ke luar negeri, akan saya ambil. Lagi pula saya mengantongi pedoman, untuk ke Jakarta dari Aceh, tidak harus menggunakan direct flight. 

Makanya, apapun yang terjadi saat ini, saya jalani. Pada akhirnya, insyaallah nanti saya akan pasti bisa ke Saudi.

Mungkin inilah salah satu cara mengapa tadi pagi saya dipertemukan oleh Allah SWT dengan dua orang asli Saudi yang kapan itu datang ke Malang. Mereka adalah tamu di Indonesian Nursing Trainers (INT), sebuah lembaga Life Skills bagi tenaga kesehatan khususnya yang ingin kerja di luar negeri. 

Tentu saja bukan suatu kebetulan ketika saya dilibatkan menerima kedua tamu tersebut. Dengan sedikit bekal Bahasa Inggris yang saya punya, sangat membantu kedekatan saya dengan mereka, sekalipun obrolan kami terbatas.

Dari gedung INT, kami meluncur ke Stikes Widyagama di Malang. Kemudian lanjut ke Batu. Sepanjang perjalanan, banyak obrolan bermakna yang memberikan hikmah bagi kehidupan profesi saya. Bukan hanya ilmu pengetahuan dan wawasan saja, tetapi juga jaringan (network). 

Kedua tamu tersebut merupakan perwakilan dari sebuah Health Committee di Saudi Arabia yang berkantor di Jedah. Kedua beliau adalah senior. Bukan staf sembarangan. Oleh karena itu kami sangat bersyukur bisa dipertemukan dengan beliau berdua.

Ada hal menarik yang saya belajar dari keduanya. 

Pertama, beliau berpendidikan. Kedua, kaya. Ketiga, punya kedudukan. Ketiga hal yang dimiliki tersebut ternyata tidak membuat mereka sombong atau angkuh seperti yang biasa saya dengar dari teman-teman tentang sikap orang Arab. Saya alami dan saksikan sendiri. 

Kedua orang tamu ini sungguh beda. Mereka sopan, santun, cara bicaranya enak, mudah dimengerti, tidak songong, dan satu lagi: suka memberi.

Sebelum beliau datang di Malang, kami bahkan sudah merasakan nikmatnya Buah Kurma asal Madinah, oleh-oleh beliau. Saat di Batu, saya lihat dengan mata kepala sendiri (tapi tidak di depan kami), beliau bagi-bagi uang ke pelayan restaurant. Artinya, beliau memberi dengan cara sembunyi-sembunyi. Subhanallah....

Dan yang terakhir, saya kaget, karena kami (saya dan seorang teman) kecipratan pemberiannya (tidak perlu saya sebut jumlahnya) dalam bentuk Rupiah.

Sungguh tidak kami sangka. Memang, rejeki itu datangnya tiba-tiba, tidak pernah disangka dari mana datangnya dan berapa jumlahnya. Alhamdulilah......

Ternyata benar seperti apa yang dikatakan oleh teman-teman saya yang kerja di Saudi Arabia. Orang Arab, memang ada yang pelit, namun kalau sudah baik, baik sekali. Dan mereka sangat suka memberi.

Malang, 7 Juli  2020

Ridha Afzal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun