Latar Belakang
Pandemi Covid-19 hampir melumpuhkan seluruh kegiatan yang ada di seluruh indonesia, khususnya ekonomi. Ekonomi nasional yang mengalami pertumbuhan negatif pada triwulan pertama dan kedua 2020 menjadi implikasi dari peristiwa tersebut.Â
Berbagi paket stimulus yang dikeluarkan pemerintah dan kebijakan lainnya untuk memacu pertumbuhan ekonomi terus diupayakan dalam mengembalikan keadaan ekonomi nasional seperti sedia kala. Berdasarkan perkiraan di tahun 2021, ekonomi indonesia akan kembali tumbuh pada angka 5,3%.
PembahasanÂ
Pelatihan dan pemberian bantuan financial tersebut perlu dilakukan dengan efektif dan efisien pada awal masa pandemi di indonesia, pemerintah sebenarnya sudah menerapkan kebijakan pembinaan kepada para korban PHK dengan memberikan pelatihan gratis melalui kartu prakerja. Sayangnya materi dari pelatihan tersebut dinilai kurang tepat sasaran dan penggunaan anggaran sebesar 20 triliun rupiah menjadi tidak efisien.Â
Oleh karena itu, pelatihan yang diberikan dapat dilakukan dengan materi yang sesuai dengan kebutuhan atau bersifat on-demand. Mengingat setiap UMKM memiliki masalah masing-masing yang perlu diselesaikan program konsultasi dan mentoring secara langsung dapat dilakukan oleh pelaku UMKM dengan para ahli manajemen dan keuangan. Penerapan pelatihan tersebut juga dapat membuat para pelaku UMKM menjadi melek financial sehingga dapat memanfaatkan dana bantuan pemerintah dengan benar.Â
Berikutnya dalam situasi kedua dimana vaksin telah di temukan tetapi belum didistribusikan sepenuhnya dan tujuan nasional berfokus untuk mulai mengembangkan ekonomi. Terdapat beberapa kebijakan yang dapat dilakukan. Kebijakan yang diberlakukan mulai bersifat ekspansif untuk kembali menstimulus perekonomian nasional.Â
Masa transisi ini justru menjadi masa yang krusial karena masyarakat harus siap dalam menyambut tatanan sosial ekonomi yang akan segera kembali normal. Pada masa ini ketergantungan terhadap pemerintah perlu dikurangi dan bantuan yang diberikan pun dapat lebih berfokus pada manfaat jangka panjang.Â
Untuk situasi terakhir dimana vaksin telah ditemukan dan didistribusikan sepenuhnya dan tujuan nasional berfokus untuk mulai mengembangkan ekonomi, terdapat beberapa kebijakan yang dapat dijalankan. Kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah seperti ini perlu lebih berfokus pada tujuan jangka panjang. Perlu diingat bahwa kecepatan rebourn dalam ekonomi tidak selalu sejalan dengan keberlanjutan pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Rebourn ekonomi di china yang terjadi dengan cepat tetapi penuh resiko merupakan contohnya, Rebourn tersebut terjadi lantaran pemerintah meningkatkan pengeluarannya guna menstimulus perekonomian, namun tidak pengeluaran tersebut kurang memiliki manfaat jangka panjang.Â
Peristiwa tersebut menjadi pelajaran untuk mengurangi tendensi masyarakat untuk bergantung pada bantuan dari pemerintah. Dalam jangka panjang, ketergantungan terhadap bantuan pemerintah akan menjadi ancaman karena dana pemerintah yang terbatas. Oleh karena itu penyesuaian alokasi anggaran kepada hal-hal yang memberikan manfaat pada jangka panjang, investasi pada proyek jangka panjang seperti infrastruktur dan pendidikan perlu digencarkan.