Mohon tunggu...
Rida Nugrahawati
Rida Nugrahawati Mohon Tunggu... karyawan -

-- Penyuka Imajinasi dan Cerita Fiksi -- 🏡 Kuningan-Jabar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Balon Merah Jambu

14 Desember 2018   20:54 Diperbarui: 14 Desember 2018   21:28 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://pngimage.net

"Salwa kamu kenapa? Tadi kakak menyuruhmu untuk ganti pakaian kan?." Tanyaku.

"Salwa ingin balon merah jambu itu, tapi mereka malah memarahiku katanya tidak boleh kak." Ucap Salwa.

"Iya memang tidak boleh, nanti kalau sudah selesai acaranya Salwa bebas mengambil balonnya ya." Jelasku.

"Tapi balon merah jambu itu hanya ada dua kak." Ucapnya.

"Tenang saja, nanti kakak langsung pisahkan ya kalau acaranya sudah selesai. Sekarang Salwa tidak boleh bersedih lagi dan mari ikut kakak ganti pakaianmu." Ajakku.

"Iya kak ayo." Ucap Salwa.

Aku merapikan pakaian anak-anak. Mereka semua terlihat menggemaskan dengan warna baju senada. Ibu panti tiba-tiba memanggil pertanda tamu yang di tunggu segera tiba. Kita berjalan menuju depan gerbang panti, ternyata sudah banyak warga dan wartawan yang ingin meliput Calon Anggota Legislatif tersebut.

Beberapa saat kemudian mereka sampai bersama seorang anak perempuan dengan balutan gaun yang sangat indah. Mereka memasuki panti, warga sekitar dilarang masuk.

"Kak sepertinya bahagia sekali ya anak itu." Ucap Salwa sambil berjalan masuk, aku hanya tersenyum.

Calon Anggota Legislatif memberikan sedikit pidato. Ia memberi sumbangan yang cukup besar untuk panti kami dan juga hadiah-hadiah untuk anak-anak panti ini. Dilanjutkan dengan acara ulang tahun anaknya. Anak itu bernama Clara.

Aku tidak tega melihat wajah-wajah anak panti ini. Mereka terlihat ingin merasakan perayaan ulang tahun bersama orang tua yang lengkap juga. Tidak habis pikir apa alasan sebenarnya orang-orang merayakan ulang tahun di panti asuhan. Jika ingin merayakan setidaknya hanya membagikan hadiah atau sumbangan. Tidak perlu memperlihatkan kehangatan keluarga di depan anak-anak ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun