Mohon tunggu...
Rico Ricardo Lumban Gaol
Rico Ricardo Lumban Gaol Mohon Tunggu... Penulis - Energi terbarukan bukanlah energi alternatif, melainkan jawaban dari kerisauan kedepannya

SEO Expert bidang Energi Terbarukan 2022 Kegiatan sehari-hariku masuk keluar wilayah 3T mendampingi wilayah-wilayah yang belum tersentuh listrik PLN samasekali. Salam kenal

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Di Balik Robot Penghibur #TheEnd

12 Oktober 2022   18:00 Diperbarui: 12 Oktober 2022   18:03 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Freepict, korupsi dana desa masih merajalela

Kami tahu sebenarnya hal ini bisa terjadi denganku di kampung ini kapanpun. Sebab itu, sedari awal pak Guntur akan selalu meminta berada di ruangan yang sama denganku terutama kalau kami melakukan kegiatan di malam hari.


"Berani masuk ruangan ini, berhadapan dengan saya Mam!" ujar pak Guntur kepada pak Pakar sembari aku merekam semua pembicaraan kami malam itu.


"Keluar kau! Bangsat!" Ucapnya sembari keluar kantor.


"Banyak sudah sumpah serapah kau ucapkan pak Pakar padaku. Semua sudah terekam. Akan menjadi salah satu alat bukti ketika aku mengangkat tragedi ini ke pihak yang berwenang," gumamku pelan. Geram, kesal, marah, semua bisa kukendalikan. Aku sudah terbiasa berhadapan dengan orang-orang seperti pak Pakar, hal itulah yang membuatku senang masuk keluar kampung seperti kampung ini.


Malam itu menjadi malam yang begitu panjang. Aku sendiri diamankan ke rumah pak BPK untuk berdiskusi dan menceritakan kronologi kejadiannya. Kami berdiskusi hingga jam 2 pagi.


"Sudah, Nak. Yang kami tahu, kamu melakukan hal yang baik selama ini. Besok saya akan kumpulkan warga dan mengundangnya, pak Pakar, untuk memintai keterangan mengapa dia datang dan langsung marah seperti tidak berpendidikan," ujar pak BPK sebagai penutupn diskusi.


Aku dan salah seorang pemuda beranjak ke rumah, dan kami pun langsung tidur.


*
"Jadi begitu ceritanya, Pak. Dan untuk buktinya kita sama-sama mendengarkan rekamannya," ucapku kepada wakil Bupati sembari memutar rekaman kejadian malam itu.
"Sangat disayangkan, baik pak Rechard saya akan angkat beritanya," jawab pak wabup sembari meminta ijin melanjutkan pekerjaannya.


**
"Selamat malam Mam-Nek, kita sudah menunggu hingga pukul 10 malam ini, tetapi undangan kita tidak membuahkan hasil. Pak Pakar tidak mau bergabung ke forum kita. Pak Pakar sudah keterlaluan di kampung ini. Ada masalah tetapi tidak ingin menyelesaikannya bersama-sama. Pak
Recard sudah sangat baik jalannya, membawa masalah ini ke ruang diskusi bersama warga seperti malam ini," Ucap bapak kepala adat di acara malam penyelesaian masalah.


***
"Mam... Mam... Selamat pagi Mam," panggil salah satu pemuda ke tempatku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun