Mohon tunggu...
....
.... Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Analis Politik-Hukum Kompasiana |

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bursa Cagub DKI 2017: Abraham ''Lulung'' Lunggana Berpeluang Kalahkan Ahok, Gerindra Akan Bentuk Koalisi Gemuk Hadapi Ahok

30 Januari 2016   13:34 Diperbarui: 24 Februari 2016   00:34 2579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Kompas.com"][/caption]Pemilihan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 akan diselenggarakan pada tahun 2017 atau lebih tepatnya masuk dalam Pilkada serentak tahap 2. Namun nama-nama bakal calon Gubernur DKI Jakarta pun terus bermunculan. Bahkan Gerindra yang telah lebih dulu memulai proses penjaringan bakal calon Gubernur DKI Jakarta sudah memunculkan nama-nama yang sangat familiar ditengah masyarakat. Sebut saja M.Taufik, M. Sanusi hingga Sandiaga Uno pun sudah dijaring oleh Gerindra. Dan Gerindra bersama PKS pun sudah sepakat untuk membentuk koalisi gemuk untuk menghadang laju Ahok pada Pilgub DKI 2017 mendatang.

Namun ada yang menarik dari sosok Abraham ‘’Lulung’’ Lunggana yang mana dalam keterangannya sebagai saksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi terkait persidangan kasus UPS , Lulung melontarkan pernyataan bahwa Ahok mesti belajar lebih banyak lagi soal pemberantasan korupsi dengan Lulung. Lulung pun menyebut bahwa ia bisa mencegah terjadinya tindak pidana korupsi. Tentu kalau kita cermati dan kita pahami secara mendalam bahwa masyarakat DKI juga perlu tahu lebih banyak sosok-sosok lain yang juga tak kalah kualitasnya dengan Ahok, yakni Abraham ‘’Lulung’’ Lunggana’’.

Pada Pilgub DKI 2017 mendatang Lulung diharapkan akan mencalonkan diri sebagai calon Gubernur DKI Jakarta untuk menghadapi banyak calon yang akan bermunculan termasuk menghadapi Ahok. Karena popularitas yang dimiliki oleh Lulung juga sudah sama seperti Ahok. Bahkan ada beberapa kemungkinan jika Lulung maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.

Pertama. Pernyataan Lulung yang menyebut bahwa ia bisa mencegah terjadinya korupsi akan membuat masyarakat DKI tertarik untuk memilihnya sebagai pemimpin mereka untuk periode lima tahun kedepan, 2017-2022. Kedua. Meskipun Lulung diperiksa berulang kali di Mabes Polri juga dihadirkan sebagai saksi dipersidangan kasus UPS, hal ini tak boleh dianggap buruk justru inilah yang akan membuat kita semua sadar bahwa inilah bentuk keberanian Lulung untuk  bersaksi sekaligus mengungkapkan nama-nama yang tersangkut kasus korupsi UPS tersebut.

Ketiga. Meskipun Lulung sering cekcok dengan Ahok, hal ini harus pandang sebagai bentuk yang biasa karena sudah biasa terjadi keributan antara legislatif dan eksekutif. Justru hal inilah yang akan membuat masyarakat DKI akan memilih Lulung terlebih lagi mayoritas di DKI Jakarta menginginkan Lulung menjadi Gubernur DKI Jakarta setelah Ahok. Keempat. Banyaknya loyalis dan dukungan dari mayoritas di DKI Jakarta yang meminta agar Lulung maju membuat Lulung harus kembali mempertimbangkan untuk maju dalam Pilgub DKI Jakarta, karena dengan Lulung maju, hal ini bisa membuktikan bahwa Lulung bisa mencegah terjadinya korupsi dilingkungan pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebagaimana yang pernah disampaikannya saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi terkait persidangan kasus UPS.

Abraham ‘’Lulung’’ Lunggana tak perlu ragu-ragu untuk maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta terlebih lagi Gerindra juga sudah mengisyaratkan akan membentuk koalisi gemuk dan akan merangkul pula PPP masuk ke dalam koalisi gemuk tersebut. dengan banyaknya dukungan diserta dukungan dari intenal PPP seperti Djan Fariz juga harus memicu semangat Lulung untuk maju dan menata ibukota negara yang masih semrawut ini.

Meskipun Lulung dikenal sebagai tokoh yang kontroversi hal ini bukanlah masalah bagi masyarakat DKI, justru ini seharusnya memacu semangat Lulung untuk ikut serta masuk dalam bursa Cagub DKI agar Lulung sebagai anak betawi juga mempunyai kesempatan memimpin daerahnya dan menunjukkan kemampuannya mengelola dan menceha terjadinya tindak pidana korupsi dilingkungan pemerintahan DKI Jakarta. Sekaligus juga menunjukkan kepada semua pihak bahwa Lulung juga berkelas sama seperti Gubernur DKI Jakarta saat ini, Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok. Masyarakat DKI juga butuh sosok yang dapat mencegah terjadinya korupsi, jika memang bisa mencegah terjadinya koropsi maka pilihan maju adalah tepat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun