Mohon tunggu...
Ricky Valdy
Ricky Valdy Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pakar Branding

Praktisi Branding , SEO Expert, Penulis - LPDP PK 62 Tahun 2016 - University of Birmingham (Philosophy of Religion and Ethics.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membumikan Pancasila: Bagaimana Kita Dapat Menerapkan Nilai-Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-hari

19 Maret 2023   01:40 Diperbarui: 19 Maret 2023   02:08 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Mufid Majnun on Unsplash   

Indonesia sebagai negara yang berdasarkan Pancasila harus mampu membumikan nilai-nilai Pancasila di kehidupan sehari-hari. Pancasila menjadi dasar dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari politik, ekonomi, hingga sosial budaya. Oleh karena itu, kita harus mampu menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari agar negara ini menjadi lebih maju dan sejahtera.

Terdapat 6 cara agar kita dapat menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Pertama-tama, kita harus memahami nilai-nilai Pancasila itu sendiri. Pancasila terdiri dari lima nilai, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Setiap nilai tersebut memiliki makna dan tujuan yang berbeda, namun saling berkaitan satu sama lain.

Kedua, kita harus mampu menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu nilai Pancasila yang harus diterapkan adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Dalam kehidupan sehari-hari, kita harus mampu menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang dianut dan menghargai keberagaman agama di Indonesia.

Ketiga, nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab juga harus diterapkan. Nilai ini mengajarkan kita untuk bersikap adil dan beradab dalam berinteraksi dengan sesama manusia. Kita harus menghargai hak asasi manusia, merawat lingkungan hidup, serta menghormati keberagaman budaya di Indonesia.

Keempat, nilai Persatuan Indonesia menjadi penting dalam upaya membumikan Pancasila. Persatuan Indonesia mengajarkan kita untuk saling menghormati dan bekerja sama demi kepentingan bersama. Dalam kehidupan sehari-hari, kita harus mampu menghormati perbedaan dan menghargai kebhinekaan Indonesia.

Kelima, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan juga harus diterapkan. Nilai ini mengajarkan kita untuk memilih pemimpin yang bijaksana dan mampu mewakili kepentingan rakyat. Dalam kehidupan sehari-hari, kita harus mampu memilih pemimpin yang berkualitas dan memiliki integritas.

Terakhir, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia menjadi nilai Pancasila yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai ini mengajarkan kita untuk menyediakan kesempatan yang sama bagi seluruh rakyat Indonesia, tidak hanya bagi kalangan tertentu. Kita harus mampu mengurangi kesenjangan sosial dan memperkuat sistem sosial yang adil.

Dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila, kita harus mampu mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, dengan membantu sesama dalam situasi sulit, menjunjung tinggi kejujuran, mematuhi hukum, serta menghargai perbedaan pendapat.

Selain itu, kita juga dapat membumikan Pancasila melalui pendidikan. Sekolah dan keluarga dapat menjadi sarana untuk mendidik masyarakat tentang nilai-nilai Pancasila dan bagaimana menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan Pancasila harus ditanamkan sejak usia dini dan terus ditingkatkan seiring dengan bertambahnya usia.

Tidak hanya itu, media sosial juga dapat menjadi media untuk membumikan Pancasila. Kita dapat membagikan informasi dan edukasi tentang nilai-nilai Pancasila serta memberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari melalui media sosial.

Namun, dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila, kita juga harus memperhatikan faktor-faktor yang dapat menghambatnya. Misalnya, korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang merusak nilai-nilai Pancasila. Oleh karena itu, kita harus mampu memerangi KKN dan menjunjung tinggi integritas.

Korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) adalah tindakan yang sangat bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Korupsi adalah tindakan penyalahgunaan kekuasaan atau posisi untuk memperoleh keuntungan pribadi. Kolusi adalah bentuk kerjasama antara pihak yang seharusnya saling bertentangan, seperti antara pihak swasta dan pihak pemerintah, dengan tujuan mencari keuntungan yang saling menguntungkan. Nepotisme adalah tindakan memberikan posisi atau keuntungan kepada anggota keluarga atau teman dekat tanpa mempertimbangkan kualifikasi atau keahlian.

Tindakan KKN sangat merusak sistem sosial dan politik yang adil serta menghambat pembangunan bangsa. Tindakan korupsi dapat menghambat pembangunan ekonomi dan merugikan masyarakat karena anggaran yang seharusnya untuk pembangunan digunakan untuk kepentingan pribadi. Tindakan kolusi dapat merusak sistem persaingan sehat dan mempengaruhi keputusan pemerintah yang seharusnya berpihak pada kepentingan masyarakat. Tindakan nepotisme dapat merusak prinsip meritokrasi dalam pengambilan keputusan dan mengekang perkembangan sumber daya manusia yang berkualitas.

Sebagai warga negara yang baik, kita harus memperkuat sistem sosial dan politik yang adil dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila. Kita harus memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan masyarakat dengan menghentikan tindakan KKN. Dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila, kita harus memperkuat integritas dan kejujuran dalam mengambil keputusan serta memberikan kesempatan yang sama bagi setiap orang untuk berkembang. Kita harus mampu memerangi tindakan KKN dan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila untuk membangun Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.

Dalam upaya membumikan Pancasila, dibutuhkan peran semua elemen masyarakat. Kita harus mampu menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan memperkuat sistem sosial yang adil. Dengan demikian, Indonesia dapat menjadi negara yang lebih maju, sejahtera, dan bermartabat sesuai dengan cita-cita proklamasi Kemerdekaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun