Mohon tunggu...
Ricky AzrofiSamara
Ricky AzrofiSamara Mohon Tunggu... Guru - SMA Negeri 1 Puding Besar

Saya suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice: Penerapan Kolaborasi Model Problem Based Learning dengan Teknologi Berbasis IT

6 Desember 2022   15:15 Diperbarui: 6 Desember 2022   15:31 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tujuan yang Ingin Dicapai

Tujuan yang ingin saya capai dari kegiatan yang dilakukan, saya berharap dapat mencapai tujuan pembelajaran diantaranya yaitu:

  • Meningkatkan pemanfaatan penggunaan teknologi dalam pembelajaran melalui penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning yang bisa dikolaborasikan dengan media pembelajaran berbasis IT (penguatan aspek TPACK)
  • Meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran menjadi lebih aktif dan partisipatif melalui melalui LKPD via Liveworksheet yang berisi QR Code menuju PhET lalu menggunakan Quizizz sebagai uji pemahaman dan Google Formulir untuk menampung Refleksi pembelajaran dari peserta didik
  • Meningkatkan pemahaman kontekstual dan kemampuan berpikir kritis peserta didik melalui penerapan model pembelajaran Problem Based Learning yang mengaitkan peserta didik dalam kehidupan sehari-hari dengan Hukum Hooke dan Konstanta Susunan Pegas dibantu dengan bahan ajar online via Flipbook yang telah dibuat.

Tanggal Pelaksanaan

Pelaksanaan rencana aksi ini saya lakukan pada hari Kamis, tanggal 27 Oktober 2022 dan pada hari Senin, tanggal 31 Oktober 2022 di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Puding Besar.

Situasi Latar Belakang Masalah

Dalam mengikuti arus dan arah pendidikan yang menuju zaman yang lebih digital dan canggih, adaptasi proses pembelajaran perlu dilakukan dengan melibatkan teknologi terkhususnya smartphone yang ada di tangan setiap peserta didik sekarang. Mengarahkan dan mendidik penggunaan smartphone yang dipakai oleh peserta didik perlu dilakukan terutama untuk melibatkan mereka pada proses pembelajaran agar penggunaan smartphone lebih terlihat positif dan bermakna tidak hanya untuk entertainment maupun game online saja yang sekarang sudah mengakar kuat pada aktivitas peserta didik sehari-hari.

Untuk mengarahkan dan mendidik peserta didik dalam menggunakan smartphone yang sering mereka genggam setiap waktu menjadi sebuah hal yang lebih bermanfaat melalui proses pembelajaran, tentu saja guru harus lebih paham dalam menyiasati strategi yang tepat dan sesuai dengan latar belakang masalah yang telah diungkapkan yaitu melalui penguasaan berbagai aplikasi dan fitur-fitur yang bisa digunakan dalam proses pembelajaran. Guru harus benar paham dan menguasai bagaimana pemanfaatan tersebut melalui implementasinya di dalam proses belajar mengajar. Karena itu penting bagi seorang guru untuk terus mengembangkan kompetensinya dengan beradaptasi dengan arus kemajuan teknologi sekarang.

Peran saya sebagai guru disini adalah mengarahkan, membimbing dan mendidik melalui penggunaan dan kolaborasi berbagai fitur-fitur yang bisa digunakan dalam smartphone sebagai salah satu media pembelajaran peserta didik, diharapkan dengan mulai membiasakan peserta didik menggunakan smartphone yang mereka miliki untuk belajar bisa menumbuhkan sikap yang berdaya guna untuk para peserta didik kedepannya, melalui model pembelajaran problem based learning yang dikolaborasikan dengan berbagai fitur berbasis IT yang bisa diakses dijaman sekarang.

Tantangan

Berbagai hal yang menjadi tantangan dan siapa saja yang terlibat untuk mencapai tujuan yang telah saya paparkan sebelumnya adalah

  • Dari pihak Guru, tantangan datang dari bagaimana guru mencari referensi pemanfaatan fitur-fitur yang bisa digunakan sebagai media pembelajaran yang berbasis IT. Artinya guru harus bisa mengeksplorasi sebanyak mungkin berbagai sumber-sumber pembelajaran berbasis IT dan kemudian meramu dan mengadaptasi berbagai pengetahuan tersebut sebagai hal baru yang bisa diterapkan kepada peserta didik agar menggunakan smartphone sebagai bagian dari proses pembelajaran bermakna. Mengarahkan dan membimbing peserta didik untuk mulai menggunakan smartphone mereka sebagai bagian pembelajaran juga merupakan sebuah tantangan yang cukup besar dikarenakan kebiasaan peserta didik yang lebih sering menggunakan smartphone mereka sebagai media hiburan dan game online saja.
  • Dari pihak peserta didik, tantangannya adalah beberapa peserta didik yang masih belum terbiasa menggunakan smartphone untuk belajar tanpa terdistraksi untuk membuka hal lain yang tidak termasuk dalam proses belajar di dalam smartphone mereka, sulit lepas dari kebiasaan menggunakan smartphone sebagai media hiburan dan game online. Tantangan lain adalah mengatur peserta didik untuk mengumpulkan smartphone mereka terlebih dulu sebelum dan sesudah pembelajaran sesuai peraturan, sehingga ada beberapa peserta didik yang tertangkap basah menggunakan smartphone diluar jam belajar. Akibatnya smartphone tersebut disita karena terdapat peraturan menggunakan smartphone hanya untuk keperluan belajar saja di sekolah.
  • Dari pihak sekolah, tantangan datang dari sarana dan prasarana yang bisa disediakan oleh sekolah. Sebaiknya berbagai pengadaan barang oleh sekolah dapat menunjang pembelajaran berbasis digital sehingga kedepannya dengan memanfaatkan berbagai teknologi dalam proses pembelajaran, dunia pendidikan dapat mengalami kemajuan tanpa tertinggal dari negara lain.

Pelaksanaan Aksi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun