Mohon tunggu...
Ricky Arnold Nggili
Ricky Arnold Nggili Mohon Tunggu... Administrasi - Writer, Trainer & Researcher

Menjadi pemimpin dimulai dari dalam diri dan memberikan pengaruh pada lingkungan sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Minahasa Menjaga Kekeluargaan Lewat Kuliner

5 Juni 2020   15:55 Diperbarui: 5 Juni 2020   15:53 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nasi Jaha, panganan identik yang selalu hadir dalam acara-acara perayaan di Minahasa. | Dok. pribadi

Minahasa kaya akan wisata kuliner yang menggoyang lidah para penikmat kuliner. Beragam makanan trandisional khas Minahasa disajikan dengan kekayaan rempah yang berasal dari bumi nyiur melambai didalamnya. Dari panganan seperti kue dan jenis makanan penutup, hingga makanan utama tersedia dalam kekhasannya di bumi Minahasa. Kuliner di Minahasa bukan hanya sekedar makanan untuk mengajal perut, namun merupakan tradisi yang melekat dengan kehidupan masyarakat setempat.

Bebagai jenis kue tradisional dapat anda jumpai dalam berbagai bentuk acara maupun di pasar-pasar tradisional di Minahasa. Ada beberapa kue merupakan panganan khas dari daerah ini, dan mengingatnya membuat setiap orang yang pernah ke Minahasa ingin kembali mengunjungi daerah ini.

Kue Lalampa atau sejenis Lemper, merupakan panganan dari beras ketan yang dibungkus daun pisang, dan dibagian dalamnya diisi daging ikan Cakalang yang sedikit pedas. Selanjutnya dimasak dengan dipanggang diatas bara api kecil, sungguh menjadi panganan nikmat menemani teh panas.

Ada juga Nasi Jaha yang selalu disajikan pada hari-hari raya atau saat acara perayaan tertentu. Kue ini berasal dari beras ketan yang dicampur santan dan jahe kemudian diisi di bambu. Selanjutnya bambu tersebut dibakar hingga nasi di dalamnya masak, dan siap untuk disajikan. Kue ini sangat identik ketika seluruh daerah di Sulawesi Utara menggelar perayaan pengucapan syukur, atau biasa disebut oleh orang Minahasa Hari Pengucapan.

Hari Pengucapan merupakan momentum pengucapan syukur oleh masyarakat Minahasa, atas kelimpahan berkat yang diberikan Tuhan kepada manusia dan bumi Minahasa. Pada hari tersebut semua rumah di Minahasa melakukan open house, untuk menerima tamu siapa saja dan dari mana saja. Para tamu dilayani dengan sajian beragam jenis kuliner khas Minahasa.

Panganan berikutnya yakni kue Cucur, yang juga bisa ditemui dibeberapa daerah lainnya di Indonesia. Namun kue Cucur khas Minahasa memiliki citarasa kayu manis. Sehingga membuat panganan yang berbahan dasar tepung beras, terigu dan gula merah, selalu menjadi incaran masyarakat dan para pendatang yang berwisata ke daerah Minahasa. Tawaran lainnya datang dari kue Apang yang memiliki rasa legit dengan cita rasa gula merah dan gurih santan kelapa.

Selain itu ada juga kue Brudel, yang merupakan golongan roti, dan juga Biapong. Kue Biapong banyak ditemui di daerah Kawangkoan. Ada dua jenis Biapong, yakni Biapong Ba, yang berisi daging babi dengan bumbu, dan Biapong Manado yang berisiTemo (kacang hijau) atau Unti (parutan kelapa dicampur gula merah). Penyajian Biapong pun ada dua bentuk, yakni dibakar dan dikukus. Selain itu masih banyak lagi kue khas yang dapat menjadi teman nikmat dalam menemani teh atau kopi/ kopi susu di pagi dan sore hari.

Kue legit lainnya yang tak bisa ditolak dari Minahasa adalah  klappertaart. Kue legit ini diperkenalkan oleh pedagang Belanda dan beredar di Manado dan banyak daerah Minahasa lainnya. Klappertaart berbahan dasar kelapa, susu, terigu, telur dan mentega, dengan tambahan kenari cincang. Bahan-bahan tersebut membuat makanan ini sangat nikmat ketika disentuh lidah. Belum lagi adanya tambahan bubuk kayu manis yang menguatkan rasa rempah rempah dalam klappertaart.

Cara mengolah makanan ini bisa dengan memanggang dan atau mengukus. Jika dipanggang maka akan menghasilkan tekstur padat. Dan jika ingin menghasilkan tekstur yang lembut maka, bisa dengan mengukusnya, yang mana akan meleleh ketika dimulut. Meskipun dimasak berbeda, Klappertaart selalu memberikan rasa manis dan gurih yang nikmat.

Apabila anda menikmati panganan kue-kue khas Minahasa ini, maka mulut anda tidak akan berhenti terus memakan, sambil menebak campuran rempah diantara rasa nikmat yang tidak dapat anda tolak. Kenikmatan kue-kue ini dapat dirasakan di rumah-rumah kopi yang tersebar dari Manado hingga daerah lainnya di Minahasa. Rumah kopi merupakan tempat perjumpaan orang-orang Minahasa pada sore hari, untuk beramah tamah dan bersua dengan kerabat mereka sambil menikmati kopi susu. Menikmati kuliner di rumah kopi, seperti menikmati suasana rumah di ruang-ruang publik.

Selain jenis panganan kue, Minahasa juga terkenal dengan berbagai jenis makanan utama yang lezat dan gurih. Yang terkenal dari Manado adalah bubur Tinutuan. Tinutuan merupakan makanan yang didalamnya terdapat berbagai macam sayuran dan tidak ada dagingnya. Hal ini membuat Tinutuan menjadi makanan yang sehat, sekaligus banyak digemari oleh masyarakat. Bahan utama dari Tinutuan adalah Milu (jagung), labu dan singkong, selanjutnya diisi dengan berbagai jenis sayuran, serta disajikan dengan ikan asin dan sambal Roa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun