Mohon tunggu...
Richard Raffael Dwi Nanda
Richard Raffael Dwi Nanda Mohon Tunggu... mahasiswa

haiii

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Data Warehouse Kesehatan: Senjata Baru Melawan Krisis Kesehatan Masyarakat

15 Oktober 2025   23:06 Diperbarui: 15 Oktober 2025   23:06 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

 4. Riset "Dunia Nyata" yang Lebih Akurat

Berbeda dengan uji klinis yang menggunakan sampel terbatas dan kondisi terkontrol, data warehouse menawarkan penelitian berdasarkan kondisi nyata di lapangan. Data ini mencakup hampir seluruh populasi, sehingga hasilnya lebih representatif dan bisa langsung diterapkan dalam kebijakan kesehatan.

Aplikasi Nyata Seperti Dashboard Interaksi Obat

Di Rumah Sakit Universitas Rouen, Prancis, tim medis mengembangkan dashboard khusus untuk memantau interaksi obat yang dimediasi oleh enzim sitokrom P450. Enzim ini berperan dalam metabolisme banyak obat di hati. Masalahnya, jika dua obat yang menggunakan jalur metabolisme yang sama dikonsumsi bersamaan, bisa terjadi overdosis atau justru obat tidak bekerja optimal.

Dashboard ini secara otomatis mendeteksi pasien yang menerima kombinasi obat berbahaya. Contohnya, interaksi paling sering ditemukan adalah antara parasetamol (obat pereda nyeri) dan karbamazepin (obat antikejang) yang melibatkan enzim CYP3A4. Dengan informasi ini, dokter bisa segera menyesuaikan dosis atau mengganti obat untuk mencegah risiko kesehatan.

Lanskap Data Warehouse di Asia

Sebuah studi komprehensif menganalisis penggunaan data warehouse kesehatan di tujuh negara Asia: Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Pakistan, Filipina, Singapura, dan Vietnam. Hasilnya menunjukkan perbedaan menarik:

- Solo Scholars:

Singapura, Hong Kong, dan Malaysia memiliki infrastruktur penelitian yang kuat dan cenderung melakukan studi mandiri dengan tingkat kolaborasi internasional yang lebih rendah.

- Global Collaborators:

Indonesia, Pakistan, Vietnam, dan Filipina lebih sering terlibat dalam penelitian kolaboratif internasional karena keterbatasan sumber daya domestik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun