Mohon tunggu...
Ribut Achwandi
Ribut Achwandi Mohon Tunggu... Penulis - Penyiar radio dan TV, Pendiri Yayasan Omah Sinau Sogan, Penulis dan Editor lepas

Penyuka hal-hal baru yang seru biar ada kesempatan untuk selalu belajar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menikah, Menanam, dan Memelihara Kesetiaan

31 Mei 2023   19:33 Diperbarui: 7 Juni 2023   02:00 746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pernikahan, pengantin. (Sumber: PEXELS/SERGIO SOUZA via kompas.com) 

Siang itu, saya membuka laman facebook. Seperti biasa, mula-mula sekadar scroling beranda. Melihat selintas postingan-postingan yang bertebaran. Dan, mata saya terhenti ketika mendapati sebuah postingan menarik dari pemilik akun Wasduki Djazuli. 

Di akun fb-nya, Kepala Desa Wuled yang dikenal sederhana ini mengunggah foto dua calon pasangan pengantin yang sedang menyerahkan bibit tanaman ke Pemerintah Desa Wuled, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan.

Kontan, saya pun penasaran. Segera saya hubungi Pak Kades Wuled via telepon. Sekadar tanya-tanya. Ya, siapa tahu ada informasi menarik tentang hal itu. Saya langsung kontak beliau via Whatsapp.

Seperti wajarnya percakapan, mula-mula saya menanyakan kabar beliau. Maksudnya sih memastikan saja apakah beliau sedang sibuk atau tidak. 

Kalau pas sibuk, maka saya akan mengontak beliau lain waktu. Alhamdulillah, beliau cepat merespons japrian saya. Itu artinya, saya bisa melanjutkan pembicaraan via WA.

Hal yang saya tanyakan tentu soal postingan beliau yang menurut saya sangat menarik untuk diulik. Saya tanyakan maksud postingan foto itu. 

Beliau pun menjawab, kalau tradisi menanam bagi para calon pengantin di desanya itu sudah berlangsung cukup lama. Tepatnya, sejak beliau menjabat sebagai Kepala Desa Wuled (tahun 2014). Kurang lebih sudah berjalan selaman enam tahun.

Wah, saya pun makin tertarik dengan jawaban itu. Jika itu mulai dilakukan sejak beliau memimpin desanya, artinya itu adalah sebuah terobosan yang sangat luar biasa. 

Lantas, saya lanjutkan dengan pertanyaan berikutnya, yakni menyoal alasan beliau menggagas tradisi yang baik itu.

Jawab beliau, gagasan untuk menciptakan tradisi itu dimulai dari rasa gerah beliau atas dampak masalah lingkungan yang kerap menjadi momok bagi kehidupan masyarakat perkotaan. Beliau merasa perlu ada upaya untuk menanggulangi masalah tersebut. Maka, beliau cetuskan gagasan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun