Mohon tunggu...
Ribka MentariKusuma
Ribka MentariKusuma Mohon Tunggu... Administrasi - Ribkaphefferkorn_

Menuju tak terbatas dan melampauinya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku, Kenangan, dan Masa Depan

10 Oktober 2019   07:16 Diperbarui: 10 Oktober 2019   08:14 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Namaku Ribka Mentari Kusuma Wardani Phefferkorn, begitulah orang tuaku memberi namaku. Aku biasa di panggil ndut, dan waktu kecil aku punya nama panggilan yaitu "cipluk", entah mengapa orang -- orang di sekitar rumah selalu manggil cipluk kepadaku. Aku lahir 17 tahun yang lalu tepatnya pada hari kamis wage tanggal 23 Mei 2002 jam 03.35 di Klaten. 

Nenekku pernah bercerita, bahwa ibuku dalam kondisi sedang kontraksi dia masih sanggup untuk mengendarai motor sendiri ke rumah sakit yang berjarak kurang lebih 10 - 15 km jauhnya dari rumah. Itu dilakukan ibuku kerena pada saat itu, bapak dan ibuku terpisah oleh jarak dan waktu, ibuku bekerja di Klaten sedangkan bapakku bekerja di bandung. 

Ibuku memang sungguh sosok wanita yang sangat perkasa dan orang yang sangat sabar dalam menghadapi apapun, walaupun sesekali dia sering meluapkan amarahnya kepadaku tetapi, aku tidak pernah marah kalau ibuku bersikap seperti itu, karna aku tahu jika sudah seperti itu, ibuku sedang merasa sangat lelah. 

Dan sejak kecil aku lebih sering bersama nenekku dibandingkan dengan ibuku, karena ibuku yang sibuk kerja. Begitu pula dengan kedua kakekku, dia meninggalkanku sebelum aku lahir.
Itulah yang membuat ku selalu takut dalam melakukan hal yang baru. 

Seperti pada saat aku mulai bersekolah di taman kanak - kanak aku selalu nangis jika di tinggal pergi oleh ibuku, dan jika sudah saatnya pulang sekolah aku akan menangis jika ibuku menjemput aku terlalu lama. Maka dari itu, aku sering disebut cengeng oleh teman - teman ku. Pada saat kelas 2 SD aku pindah ke bandung ikut bersama bapakku, sehingga sekarang ibu dan bapakku kembali bisa bersama tanpa ada yang memisahkan mereka.


Pada saat aku masuk pertama kali ke sekolah baruku, aku merasa sangat canggung karena, ini sungguh berbeda mulai dari tempat baru, teman baru, guru baru, juga suasana Bandung yang dingin membuatku harus beradaptasi cukup lama. Saat aku baru masuk kelas temen -- temanku memandangku seperti yang aneh, aku tidak tahu kenapa tapi ini mungkin karna penampilanku yang seperti orang kampung. Tetapi lama kelamaan teman -- temanku mulai menerima aku.
Rasanya mulai berbeda ketika ada anak baru lagi masuk pada saat aku duduk di kelas 3 SD. Namanya Yasmine, dia adalah anak dari keluarga yang islami sekali. Sangking islaminya dia jadi memilih -- milih saat berteman terutama orang yang tidak seiman dengan dia. Termasuk aku dia sering sekali menyuruh -- nyuruh aku untuk membelikan dia jajan. Dia selalu menghinaku dengan perantaraan agama. Tapi aku tidak pernah membalasnya karena, bukan itu bukan hakku melainkan hak milik Tuhan.


Sampai puncaknya pada saat hari pertama masuk kelas 4 SD. Pada saat itu aku tidak punya teman sebangku. Dan pada hari itu Yasmine tidak masuk sekolah. Keesokan harinya, Yasmine masuk sekolah dan dia duduk di kursi sebelahku. Kita sempat bertengkar pada saat itu.


"loh kok kamu duduk disini sih yas ?, ini kan tempat duduk aku ". Tanyaku kepadanya dengan wajah yang sangat terkejut


"memangnya kata siapa ini tempat duduk kamu ?, sekarang tempat duduk ini sudah jadi milikku". Jawab dia dengan wajah nya yang judes.


"kan aku dulu yang duduk disini, karna kamu kemarin tidak masuk jadi aku duluan yang duduk di sini". Jawabku.


"siapa cepat dia dapat ". Jawabnya.
Setelah lama sekali kita berdebat, akhirnya pun kami menjadi teman sebangku. 

Setelah kami duduk sebangku Yasmine menentukan peraturan -- peraturan yang sangat merugikan bagiku. Salah satunya adalah membuat batas meja jika aku melewati batas maka aku akan didenda 500 rupiah, dan jika aku ingin lewat 

menuju bangkuku, maka aku harus masuk melati kolong meja baru aku bisa duduk.
Dan setelah kami naik ke kelas 5, kami tidak duduk sebangku lagi, tetapi pada akhirnya dia meminta maaf kepadaku atas kesalahan yang telah dilakukannya. Aku juga bingung kenapa dia tiba -- tiba jadi minta maaf kepadaku. Tetapi walaupun begitu aku sudah jauh -- jauh hari memaafkannya.

Setelah itu kita jadi sering bermain bersama dan jika ada tugas kelompok, kadang kita sering sekelompok. Nah, itu adalah masa SD ku yang sangat begitu menyakitkan namun, aku bisa belajar lebih sabar lagi dan lagi, belajar menahan emosi, dan belajar memaafkan orang lain. Pokoknya masih banyak lagi yang aku dapat ambil hikmahnya.

Aku percaya bahwa akan selalu ada pelangi sehabis hujan, memang rencana Tuhan selalu indah pada waktunya, pada saat aku dibully di masa kecilku, sekarang aku benar -- benar merasakan masa remajaku. Di SMA aku mendapatkan teman -- teman yang sangat baik dan peduli kepadaku. Mereka memiliki keunikannya masing -- masing. 

Walaupun awalnya sulit, tetapi aku mulai mencoba untuk dewasa. Mereka sangat menghargai agamaku walaupun aku satu -- satunya orang yang berdeda keyakinan dengan mereka, begitu pun aku, aku juga sangat menghargai mereka.

Dan sekarang adalah tahun terakhirku bersama -- sama dengan mereka. Tetapi ini bukan tahun terakhirku untuk bertemu dengan mereka. Mungkin perpisahan selalu berakhir dengan kesedihan. 

Tetapi, bagiku aku sangat bersyukur karna aku bisa tahu dan mengenal kalian disini. Terimakasih telah mengajarkanku banyak hal, membuat hidupku jadi warna -- warni, dan terimakasih telah membuat saya menjadi manusia yang sebenarnya. Kini adalah saatnya kita sama -- sama berjuang untuk meraih masa depan yang lebih baik, apapun hasilnya tinggal serahkan saja pada yang mahakuasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun