Pantas saja, penyair Sitor Situmorang memuji dan merindukannya dalam puisi "Danau Toba".Â
Aku rindu. Aku rindu pada tebing  hijau, Tempat ikan emas bercengkerama, Di antara lumut menggeliat bening, Seperti taman zambrut dalam impian.
Danau Toba, Keindahan dari Berbagai Sudut Pandang
Sejak dulu, Danau Toba bagai menyihir orang akan potensinya yang menakjubkan. Beragam bentuk wisata  bisa dinikmati dan sangat memungkinkan dikembangkan di era digital. Mulai dari ekowisata, wisata olahraga, wisata budaya, wisata sejarah, wisata kuliner, wisata storynomic, hingga wisata MICE.Rekomendasi tempat wisatanya banyak. Minimal, lihat saja  youtube KemenparekrafÂ
Ah ya, siapa yang tidak ingin rekreasi menikmati keindahan Danau Toba dari berbagai sudut pandang? Menatap senja dari Gunung Pusuk Buhit, memandangnya berlatar bukit dari Huta Ginjang, menggunakan menara pandang Tele Samosir menyambut matahari di Danau Toba, serta menikmati taburan bintang saat bermalam di Bukit Holbung ?
Treking di perbukitan hijau. Berjalan kaki santai, memancing, dan camping di Paroppo. Menikmati air panas di Sipaholon, merasakan segarnya air terjun Situmurun yang langsung mengalir ke Danau Toba
Paralayang Hingga Museum
Jika suka olahraga, kegiatan bersepeda, berlari, mendayung kayak, berenang, menyelam, naik speedboat hingga paralayang dengan pesona alam Danau Toba, bisa jadi pilihan. Â Â
Penyuka sejarah sepertiku, dapat mengunjungi Bakkara, lembah tempat kelahiran Raja Batak, yang juga memiliki Aek Sipangolu atau tempat pemandian peninggalan Sisingamangaraja. Memandang bangunan tua rumah ibadah.
Ataupun, menelusuri sejarah dan budaya Suku Batak Toba di berbagai museum, antara lain Museum Tomok, Museum Huta Bolon, Museum TB Silalahi, Museum Simalungun dan Museum Lingga.