Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Idul Fitri, Momentum untuk Mulai Memaafkan dan Dimaafkan yang Bukan Basa Basi

13 Mei 2021   23:16 Diperbarui: 14 Mei 2021   01:45 1017
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Idul Fitri momen yang tepat untuk memaafkan dan mendapatkan maaf (dok.windhu)

Sembuhnya membutuhkan waktu. Namun, energi negatif dari rasa-rasa ini harus disingkirkan karena tidak baik untuk diri sendiri dan justru berimbas pada hal lain yang bisa lebih negatif. 

Dalam Surat Al A'raf (7) ayat 199 disebutkan, "Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf , serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh"

Sifat memaafkan memberikan banyak keuntungan, mulai dari disayang Allah Yang Maha Kuasa, lebih mulia dan terhormat, bisa membuka pertemanan kembali, jiwa dan tubuh lebih sehat. 

Dalam buku Forgive fof Good, Dr Frederic Luskin menyampaikan jika sifat pemaaf merupakan resep yang terbukti bagi kesehatan dan kebahagiaan.

Dengan sifat pemaaf, energi positif akan mengalir, mengurangi kemarahan dan rasa penderitaan. 

Selain memaafkan, kita pun perlu dimaafkan orang lain (dok.windhu)
Selain memaafkan, kita pun perlu dimaafkan orang lain (dok.windhu)

Dimaafkan Orang Lain

Memaafkan memberikan dan menebar hal positif. Itulah yang dirasakan orang yang dimaafkan oleh orang lain. 

Pernahkah terpikir jika ada orang yang belum meminta maaf itu karena tidak ada yang memulai duluan? 

Rasa gengsi,rasa tidak berani, rasa tidak enak menyebabkan seseorang tidak bisa meminta maaf secara langsung. 

Namun, saat berdoa kepada Allah Yang Maha Kuasa, permohonan agar orang yang sudah disakiti mau memaafkan perbuatan yang telah dilakukan. Dengan kata lain, minta 'Dimaafkan' meski tidak langsung. 

Dimaafkan oleh orang lain yang tersinggung atas perbuatan dan perkataan yang dilontarkan, rasanya seperti anugrah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun