Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Maaf Paklik, Tidak Bisa Membesukmu karena Corona

21 Maret 2020   23:10 Diperbarui: 22 Maret 2020   00:25 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Banyak rumah sakit menghapuskan jam besuk untuk pasien selama wabah covid-19 (dok.windhu)

Kabar melalui pesan whatsapp keluarga itu datang menjelang sore. Isinya, paklik dibawa ke rumah sakit. Berdasarkan hasil pemeriksaan, paklik tidak boleh pulang. Harus dirawat untuk beberapa waktu agar kondisi tubuhnya kembali sehat dan pulih.

"Paklik Yanto muntah-muntah dan merasa pusing. Jalannya gemluyur," kata istri paklik Danu menyampaikan pesan yang diterimanya dari kampung. Tidak ada pilihan lain, siang itu selang infus segera dipasangkan di tangan paklik Yanto.

Adik kandung bapak itu harus menjalani rawat inap di salah satu rumah sakit yang berada di sebuah kabupaten di Jawa Tengah. Kabar pun segera beredar ke keluarga besar. Termasuk keluarga yang tinggal di Jakarta.

Beberapa kerabat yang tinggal di wilayah yang sama, berinisiatif untuk segera menjenguk. Namun sayang, tidak ada yang diizinkan untuk bertemu dengan paklik Yanto.

Pakde Harto dan istrinya sudah datang ke rumah sakit tapi nggak boleh masuk, itu salah satu kabarnya. Tak lama salah seorang sepupu pun mengirimkan pesan yang sama," Tadi nggak boleh masuk karena corona. Aku karo mamak balik."   

"Lho, dampak corona sampai ke kabupaten kecil juga, ya?" cetus ibu.

Mendengar ucapan ibu dan menerima pesan dari sepupu, membuat saya baru tersadar jika saat ini banyak rumah sakit yang menghapuskan jam besuk untuk pasien. Semua ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.

Segera saya searching  melalui internet. Pemberitaan peniadaan jam besuk untuk pasien tidak hanya berlaku di rumah sakit-rumah sakit yang ada di Pulau Jawa, tetapi juga dilakukan di rumah sakit yang ada kota dan kabupetan di daerah lain di Indonesia, seperti di Pulau Sumatera dan Pulau Sulawesi.

Larangan itu memang ada. Semua pasien tidak boleh dijenguk walaupun dirawat inap akibat penyakit yang tidak ada hubungannya dengan corona. Jam besuk untuk pasien benar-benar ditiadakan hingga waktu yang belum ditentukan. 

Selama wabah covid-19, hanya satu penunggu per satu pasien yang bisa menjaga dan sudah terdaftar (diok.windhu)
Selama wabah covid-19, hanya satu penunggu per satu pasien yang bisa menjaga dan sudah terdaftar (diok.windhu)

Pembesuk yang Datang dan Virus Corona  

Bila ada salah satu keluarga, kerabat, ataupun orang dekat yang jatuh sakit, rasa yang langsung timbul adalah keinginan untuk segera membesuk. Suatu hal yang wajar. Itulah ikatan yang muncul sebagai bentuk persaudaraan dan solidaritas.

Mereka yang berlokasi dekat dengan rumah sakit, biasanya segera datang tanpa diminta. Membuat janjian dengan yang lain agar bisa bersama-sama datang saat jam besuk untuk pasien.

Minimal bertemu dengan yang lain pada jam besuk yang sama.Melihat langsung kondisi yang sakit, sekaligus menguatkan agar cepat sembuh. Biasanya, juga diikuti dengan doa bersama.

Namun kali ini, di saat merebaknya virus corona yang membawa penyakit Covid-19, tidak lagi bisa datang begitu saja saat jam besuk. Rumah sakit begitu ketat dengan peraturan yang diberlakukan.

Terlebih sejak di Indonesia pada bulan Maret ini, jumlah orang yang positif terkena corona jumlahnya semakin banyak. Bahkan, menimbulkan puluhan jumlah korban meninggal  meski ada juga pasien Covid-19 yang sudah sembuh. Achmad Yurianto, juru bicara pemerintah untuk virus corona Indonesia hingga tanggal 21 Maret 2020 menyebutkan, sudah terdapat 450 juta orang yang positif terjangkit positif corona. Sebanyak 38 orang meninggal dunia dan 20 orang sembuh.

Tapi tunggu dulu, kenapa pelarangan jam besuk juga berlaku di rumah sakit yang tidak ada pasien coronanya? Kenapa juga tidak boleh untuk dengan pasien yang menderita penyakit yang tidak ada hubungannya dengan corona?

Berdasarkan informasi dari rumah sakit dan juga pemberitaan media, penerapan aturan sementara penghapusan jam besuk dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Dengan pelarangan besuk yang diberlakukan, setidaknya menghindari pertemuan banyaknya orang untuk menjenguk yang sakit. Dengan sendirinya, kemungkinan terjadinya penyebaran virus corona bisa ditekan.

Ah ya, betul juga. Saya teringat saat bapak dirawat di sebuah rumah sakit di Jakarta. Tidak hanya keluarga dan tetangga yang datang, teman-teman bapak banyak juga yang datang membesuk.

Mereka terkadang dalam jumlah berombongan memenuhi kamar rawat inap. Tamu kadang tak henti berkunjung, terutama saat jam besuk sore yang biasanya lebih lama waktunya, yakni sekitar dua jam mulai pukul 17.00. Tak jarang baru bubar saat jam besuk sudah berakhir.

Penghapusan jam besuk pasien hingga batas waktu yang belum ditentukan. (dok.wimdhu)
Penghapusan jam besuk pasien hingga batas waktu yang belum ditentukan. (dok.wimdhu)

Jadi, Perlu Pulang Kampung untuk Membesuk?

Saat wabah Covid-19 yang sedang terjadi tak hanya di Indonesia, semuanya memang harus banyak bersabar. Kebijakan dari pihak rumah sakit untuk penghapusan jam besuk memang sedikit menimbulkan kekecewaan pihak keluarga.

Terutama yang belum mengikuti perkembangan informasi, sehingga ditolak untuk bertemu pasien saat sudah meluangkan waktu untuk datang ke rumah sakit. Namun tak apa, itu semua demi kebaikan bersama. Jangan sampai virus corona semakin menyebar kemana-mana.

Sabtu ini, mungkin sudah lima hari paklik dirawat di rumah sakit. Informasi terkini rawat inap hanya berharap dari anak paklik. Rumah sakit hanya mengizinkan pasien ditunggu oleh seorang keluarganya yang sudah didata sebelumnya.

"Jadi kita tidak perlu pulang kampung?" tanya ibu. Biasanya dari Jakarta, salah satu perwakilan keluarga ada yang pulang kampung untuk menjenguk, mengabarkan kondisi, dan menyampaikan situasi yang ada.

"Tidak perlu. Mereka yang sudah datang kan ditolak menjenguk semua," ujar saya. Jauh-jauh datang dari beda provinsi pun, sudah pasti tidak bisa membesuk. Lagipula saat ini di Jakarta, setiap orang diminta untuk tetap di rumah. Para pekerja melakukan pekerjaan dari rumah. Anak-anak sekolah belajar di rumah. Jadi, tidak perlu untuk pulang kampung ke Jawa Tengah.

Untuk mereka yang keluarga, kerabat, atau teman dekatnya sedang sakit dan dirawat inap di sebuah rumah sakit, saat ini yang terefektif adalah memanjatkan doa tulus sebanyak-banyaknya. Memohon yang terbaik dari Yang Maha Kuasa.

Semoga mereka yang sakit diberikan kesembuhan. Semoga mereka yang merawat dan menjaga orang sakit diberikan selalu kesehatan dengan kekebalan tubuh yang kuat. Semoga wabah Covid-19 segera berlalu.

Saya pun hanya bisa bilang," Maaf paklik, tidak bisa menjenguk karena corona."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun