Ramadan telah berakhir. Takbir menggema. Suaranya terdengar jelas dari masjid. Ledakan petasan terdengar sela menyela. Percikan kembang api tampak terlihat di langit malam yang cerah. Idul Fitri 1439 Hijriah telah tiba.
"Allaahu akbar Allaahu akbar Allaahu akbar, laa illaa haillallahuwaallaahuakbar Allaahu akbar walillaahil hamd"Â
Ah, malam ini tak perlu lagi berangkat ke masjid untuk salat tarawih setelah berbuka puasa. Â Suara takbiran itu telah menandakannya. Alhamdulillah, ibadah puasa selama bulan ramadan telah ditunaikan. Zakat pun telah diberikan. Semoga bermanfaat bagi yang mendapatkannya. Â
Selamat lebaran, kawan! Lalu, setelah ramadan apa yang akan dilakukan? Libur lebaran tahun ini memang cukup panjang, aktivitas apa saja yang  bisa dikerjakan? Terlebih untuk yang tidak mudik dan berlebaran di Jakarta.
Ketupat  telah terhidang. Wangi masakan rendang, opor ayam, dan sayur ketupat sudah tercium. Kerupuk dan emping sudah disediakan. Minuman dingin sudah diminum untuk melegakan tenggorokan. Â
Buah-buahan pun siap untuk dikupas dan dimakan. Kue-kue lebaran, seperti nastar, kastengel, putri salju, dan lidah kucing siap untuk dicicipi. Â Nikmat yang tak perlu didustakan lagi.
Seperti tahun sebelumnya, hari pertama lebaran merupakan hari milik keluarga. Jadi kegiatan yang dilakukan adalah semata lebih tertuju untuk semua yang bersifat menjalin kekeluargaan dan kekerabatan.
Amplop-amplop berisi uang yang akan diberikan kepada anak-anak dari kerabat  yang  akan berkunjung juga sudah dipersiapka. Jumlahnya disesuaikan dengan tingkat usia si penerima. Tradisi berbagi uang lebaran ini akan membuat anak penerima akan ingat untuk berbagi di kala dewasa kelak.
1. Pergi ke tanah lapang/masjid untuk salat Idul FitriÂ
Salat idul Fitri di tanah lapang dekat masjid akan dimulai pukul 06.30. Spanduknya sudah terpampang di jalan dekat rumah. Salat dua rakaat yang kemudian diikuti mendengarkan khatib bercermah, akan menjadi aktivitas permulaan di hari yang fitri.