Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Semangat "Never Give Up" dan "Sport Tourism" di Mandiri Jakarta Marathon 2017

2 November 2017   15:05 Diperbarui: 2 November 2017   22:21 1717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelari lokal dan pelari asing senang berfoto dengan latar tugu Monas (dokprI)

"Senang ikut event seperti ini. Seru-seruan dan sehat. Banyak teman-teman juga yang ikut," katanya.

Buat Wahyu, MJM tahun 2017 ini lebih baik ketimbang tahun sebelumnya. Cuaca bersahabat.  Lama-lama menjadi terang dengan munculnya sinar matahari. Tidak hujan seperti tahun 2016 lalu.

Berfoto dengan medali setelah berlari dan berangkat pagi hari dari Depok (dokpri)
Berfoto dengan medali setelah berlari dan berangkat pagi hari dari Depok (dokpri)
Usai berlari, di tenda refreshment , peserta bisa mendapatkan pisang dan minuman isotonik. Snack pun ada. Bila kram, ada tenda-tenda yang menyediakan pijat bagi para pelari untuk memulihkan kondisi kaki yang bisa saja kram.

Ice pool  juga disediakan untuk para pelari. Dalam gelaran marathon, tak sedikit pelari yang terpincang-pincang dan merasa lepuh pada kaki setelah berlari, lalu merendam kakinya sehingga merasa nyaman.

 Meski MJM tahun ini lebih baik, Wahyu meminta bila pelaksanaan tahun depan lokasi lari lebih steril kendaraan karena pelari harus super hati-hati agar tak bersentuhan dengan kendaraan. Apalagi, berbarengan dengan keramaian masyarakat melakukan car free day.

Pisang dan minuman bisa diambil peserta setelah berlari marathon (dokpri)
Pisang dan minuman bisa diambil peserta setelah berlari marathon (dokpri)
Kapok?  Tidak. Tahun depan mereka akan ikut lagi.  Mampu menaklukan Marathon dengan jarak tempuh yang sudah ditentukan, merupakan kebanggaan tersendiri bagi para peserta MJM. Bukan semata untuk mengejar hadiah. "Halah, mbak. Kalah jauh saya sama pelari kulit hitam," katanya.

 Tidak sedikit pelari yang memutuskan ikut berlari maraton di ajang MJM untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuhnya.  Tidak perlu takut jika memang bukan atlet professional.

Misalnya saja, Kompasianer  Daniel  Mashudi. Dalam tulisannya di Kompasiana berjudul  Everybody  Can  Be A Marathon Runner,bilang kalau setiap orang bisa jadi pelari maraton. Punya bakat ataupun tidak asal berlatih.  

Kompasianer Daniel Mashudi berlari di kategori Full Marathon 42 KM. (sumber:instagramsamleinad)
Kompasianer Daniel Mashudi berlari di kategori Full Marathon 42 KM. (sumber:instagramsamleinad)
Lelaki ini mengisahkan awal berolahraga karena pernah mengidap penyakit paru-paru hingga harus masuk rumah sakit pada tahun 2009, meski bukan perokok. Sempat menjajal olahraga lain seperti badminton dan futsal, lalu lari dipilihnya sejak tahun 2015.

Dimulai dari lingkungan perumahan hingga akhirnya secara bertahap ikut lomba lari dengan jarak tempuh 3,5,10, hingga Marathon. Di MJM  2017, lelaki ini akhirnya bisa menuntaskan Full Marathon 42,195 KM  meski dengan catatan waktu 6 jam 50 menit

Alasan kesehatan, juga diungkapkan oleh Kompasianer Harris Maulana yang untuk pertama kalinya ikut MJM, dengan mengambil kategori 5 KM. Lari merupakan keinginan untuk sehat setelah memutuskan berhenti dari kebiasaan merokok. Lari menjadi pilihan untuk menaklukan diri sendiri.

Maratoonz, lomba lari maraton untuk anak-anak (dokpri)
Maratoonz, lomba lari maraton untuk anak-anak (dokpri)
Buat anak kecil pun menjadi tantangan sendiri. Simon H Aruan yang masih usia 9 tahun menjadi juara Maratoonz Sprint untuk kategori anak usia 8-10 tahun dengan jarak tempuh 3 KM ini, berhasil mengumpulkan medali ke-87nya.

"Padahal kaki kirinya baru saja sembuh luka karena jatuh. Kakaknya pun masih tidur di rumah," kata Ira, ibunya menunjuk kaki anak nya yang ingin sekali menjadi atlit lari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun