Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pangandaran, Surga Alam di Selatan Pulau Jawa

21 Oktober 2015   02:50 Diperbarui: 22 Oktober 2015   16:47 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

                    Pantai Pangandaran yang berpasir putih dan dipenuhi perahu

SALAH satu pesona Indonesia terdekat yang ingin saya jelajahi secara total adalah wilayah Pangandaran, Ciamis, Jawa Barat.Belum lengkap rasanya kunjungan yang pernah saya lakukan di wilayah yang sangat kaya potensi wisata sejumlah pantai memikat, untuk dijadikan sebuah catatan perjalanan dari selatan Pulau Jawa

Sebagai salah satu tujuan wisata, Pangandaran dapat dijangkau dengan biaya murah dan mudah ditempuh dengan menggunakan sejumlah mode transportasi ke lokasi. Penginapan dengan beragam tawaran harga dan layanan pun tak sulit untuk didapatkan.

Tak heran, banyak wisatawan, baik domestik maupun mancanegara yang datang berkunjung pada hari-hari libur karena obyek wisata Pangandaran yang bisa dikunjungi ternyata tak hanya satu ataupun dua. Bila ditelusuri banyak sekali lokasi menyenangkan, yang dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan.

                        Salah satu sisi pantai Pangandaran

Meski demikian, Pantai Pangandaran masih tetap menjadi pilihan utama wisata. Kenapa? Di tempat ini, banyak sekali kegiatan yang bisa dilakukan, mulai dari berenang, naik perahu pesiar, berkeliling dengan sepeda, memancing, dan kegiatan lainnya yang berkaitan dengan pantai.

Pesona sunset dan sunrise adalah pilihan tersendiri yang dinantikan para wisatawan.Keceriaan yang menyenangkan bisa diperoleh bila bersama keluarga mengunjungi Pantai Pangandaran yang memiliki air jernih dan bersih. Sebuah pesona bahari yang memikat pandangan mata.

                           Menginjakkan Kaki Di Pantai Pangandaran

Pantai Pangandaran sama-sama memiliki tempat menarik di bagian timur maupun di bagian barat. Pada Pantai Timur Pangandaran, setiap pengunjung pantai bisa menikmati hidangan makanan laut (seafood) berupa ikan-ikan segar hasil tangkapan nelayan di laut.

Di bagian baratnya, terdapat Pantai Pananjung yang memiliki ombak tenang sehingga aman dan memungkinkan untuk berenang. Di sekeliling pantai ini, terdapat hutan yang merupakan kawasan taman wisata alam.

                         Penanda Taman Wisata Alam

Taman Wisata Alam

Nah, saya tentu saja tidak ingin melewatkan kesempatan untuk menginjakkan kaki di Taman Wisata Alam (TWA) Pangandaran. Objek wisata hutan ini merupakan satu-satunya yang ada di Pangandaran. Kondisinya sebagian besar landai. Sejumlah tempat memiliki bukit kapur.

Kawasan wisata alam ini konon sejarahnya dimulai pada tahun 1922 oleh Eyken, seorang warga Belanda yang menjadi residen Priangan. Potensi pariwisata alam yang dimiliki wilayah ini kemudian mengubah tempat ini dari tempat berburu, suaka margasatwa, menjadi cagar alam. Pada tahun 1978 kemudian resmi sebagai taman wisata alam, karena berdekatan lokasi dengan warga sekitar. Perum Perhutani kemudian mengelola TWA ini sejak 1 November 1999.

                   Salah satu fauna yang berkeliaran bebas di taman wisata alam

Kekayaan sumber daya hayati flora dan fauna di taman wisata alam Pangandaran tidak perlu diragukan lagi. Sebuah bunga Rafflesia langka pernah ditemukan disini pada tahun 1960-an. Pepohonan berusia puluhan tahun menjulang tinggi di dalam hutan sehinggga sangat cocok untuk kehidupan satwa liar. Bila mengedarkan pandangan di kawasan yang dilindungi ini, terdapat sejumlah hewan seperti monyet, rusa, lutung, landak, dan lainnya. Masih terdapat juga beraneka jenis burung dan ular.

Banyaknya flora dan fauna yang berkembang biak di taman wisata alam adalah daya tarik bagi wisatawan. Namun, sebaiknya saat melintasi area yang banyak terdapat sejumlah monyet berkeliaran sebaiknya berhati-hati dengan barang yang dibawa. Saya sempat dikejutkan saat seekor monyet hendak merampas kantung kecil yang saya bawa. Pemandu wisata yang membawa kami menjelajah taman wisata alam ini mengatakan, monyet itu tertarik dengan tas kecil saya dan mengira hendak diberi suatu makanan.Untunglah tas kecil saya yang berisi kamera dapat terselamatkan. Perjalanan di taman wisata alam pun dilanjutkan.

Keterangan Legenda Goa Keramat/Parat

Di dalam hutan TWA terdapat sejumlah goa yang terbentuk akibat proses alam dan ada goa buatan manusia.Goa alam yang ada, yakni Goa Panggung, Goa Parat, Goa Lanang, dan Goa Sumur Mudal.

                                                      Informasi Legenda Goa Panggung

Sejumlah goa buatan diyakini sebagai goa-goa peninggalan Jepang, yang dibangun oleh tentara Jepang saat perang dunia II untuk digunakan sebagai bunker persembunyian. Saya ingin memasuki salah satu goa buatanpeninggalan Jepang ini namun urung karena rombongan takut pada kondisi gua yang tertutup pepohonan dan tampak gelap dilihat dari luar.

Goa alam di taman wisata alam selalu dikaitkan dengan legenda. Saat memasuki Goa Parat, saya melihat banyak terdapat stalaktit dan stalakmit di dalamnya. Goa ini tembus dari satu sisi ke satu sisi lainnya. Goa ini cukup dianggap keramat bagi penduduk sekitar.

                             Stalaktit dan stalakmit

Di dalam Goa, terdapat dua kuburanyang diyakini sebagai tempat bertapa dan bersemedi pangeran dari Mesir, yaitu Pangeran Kesepuluh (Syekh Ahmad), Pangeran Kanoman (Syekh Muhammad). Kedua kuburan tersebut adalah pertanda tempat kedua syekh ini menghilang dalam pertapaan. Dua pangeran lain yang pernah bertapa adalahPangeran Maja Agung, dan Pangeran Raja Sumenda.

Goa Parat juga cukup unik karena di dalamnya terdapat stalaktit yang bentuknya menyerupai kelamin lelaki dan perempuan dalam letak berdekatan. Bila seseorang memeluk kedua stalaktit ini bisa memperpanjang jodoh. Bila ada yang ingin memiliki jodoh, bisa menyentuh stalaktit berbentuk kelamin itu.

Keunikan bentuk stalaktit dan stalakmit menghiasi seluruh goa alam ini. Sebuah batu stalaktit dianggap menyerupai bentuk nini pelet. Selain itu terdapat banyak kelelawar dan landak.

                     Berbentuk Menyerupai Nini Pelet

Goa alam lain adalah Goa Panggung, yang diyakini dihuni Embah Jaga Lautan atau disebut pula Kiai Pancing Benar. Beliau merupakan anak angkat dari Dewi Loro Kidul dan ibunya menugaskan untuk menjaga lautan di daerah Jabar dan menjaga pantai Indonesia pada umumnya.

Sementara Goa Lanang diyakini sebagai keraton pertama Kerajaan Galuh. Disebut goa lanang karena Raja Galuh adalah seorang lanang (laki-laki). Masih terdapat pula batu Kalde, tempat penjelmaan seorang sakti menjadi sapi. Selain sebuah pemandian Cirengganis, sungai tempat Dewi Rangganis mandi.

                      Berbentuk seperti cawan berisi air

Seakan belum cukup, Pangandaran juga menawarkan Pantai Batu Karas yang memiliki gelombang laut air biru dan tenang. berselancar. Objek wisata alam lainnya adalah Citumang, yang menawarkan keindahan dan keistimewaan panorama alam dengan aliran sebuah sungai bersih yang membelah hutan jati.Tempat wisata lain yang tidak boleh lupa dikunjungi adalah Green Canyon, yang terletak dekat dengan Pantai Batu Karas. Green Canyon Pangandaran diapit dua bukit bebatuan dan ditumbuhi pepohonan serupa lukisan alam. Sungai Cijulang mengalir di dalam gua yang penuh dengan stalaktit dan stalakmit yang indah.

                                          Batu Kalde

 

                                        Informasi di depan Goa Jepang 

Obyek wisata lainnya adalah Pangandaran Waterpark, yang memiliki sejumlah kolam besar dan lapangan sehingga bisa melakukan kegiatan seperti petualangan dan waterboom. Semua keindahanalam ini membuat saya tak akan ragu untuk menyinggahi tempat yang belum sempat saya jelajahi saat berkunjung ke Pangandaran. Saat pulang, masih bisa membawa berbagai buah tangan, antara lain seperti ikan asin jambal dan terasi. (#windhu)

 

Catatan : seluruh foto dokumen pribadi

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun