Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Pangandaran, Surga Alam di Selatan Pulau Jawa

21 Oktober 2015   02:50 Diperbarui: 22 Oktober 2015   16:47 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                         Penanda Taman Wisata Alam

Taman Wisata Alam

Nah, saya tentu saja tidak ingin melewatkan kesempatan untuk menginjakkan kaki di Taman Wisata Alam (TWA) Pangandaran. Objek wisata hutan ini merupakan satu-satunya yang ada di Pangandaran. Kondisinya sebagian besar landai. Sejumlah tempat memiliki bukit kapur.

Kawasan wisata alam ini konon sejarahnya dimulai pada tahun 1922 oleh Eyken, seorang warga Belanda yang menjadi residen Priangan. Potensi pariwisata alam yang dimiliki wilayah ini kemudian mengubah tempat ini dari tempat berburu, suaka margasatwa, menjadi cagar alam. Pada tahun 1978 kemudian resmi sebagai taman wisata alam, karena berdekatan lokasi dengan warga sekitar. Perum Perhutani kemudian mengelola TWA ini sejak 1 November 1999.

                   Salah satu fauna yang berkeliaran bebas di taman wisata alam

Kekayaan sumber daya hayati flora dan fauna di taman wisata alam Pangandaran tidak perlu diragukan lagi. Sebuah bunga Rafflesia langka pernah ditemukan disini pada tahun 1960-an. Pepohonan berusia puluhan tahun menjulang tinggi di dalam hutan sehinggga sangat cocok untuk kehidupan satwa liar. Bila mengedarkan pandangan di kawasan yang dilindungi ini, terdapat sejumlah hewan seperti monyet, rusa, lutung, landak, dan lainnya. Masih terdapat juga beraneka jenis burung dan ular.

Banyaknya flora dan fauna yang berkembang biak di taman wisata alam adalah daya tarik bagi wisatawan. Namun, sebaiknya saat melintasi area yang banyak terdapat sejumlah monyet berkeliaran sebaiknya berhati-hati dengan barang yang dibawa. Saya sempat dikejutkan saat seekor monyet hendak merampas kantung kecil yang saya bawa. Pemandu wisata yang membawa kami menjelajah taman wisata alam ini mengatakan, monyet itu tertarik dengan tas kecil saya dan mengira hendak diberi suatu makanan.Untunglah tas kecil saya yang berisi kamera dapat terselamatkan. Perjalanan di taman wisata alam pun dilanjutkan.

Keterangan Legenda Goa Keramat/Parat

Di dalam hutan TWA terdapat sejumlah goa yang terbentuk akibat proses alam dan ada goa buatan manusia.Goa alam yang ada, yakni Goa Panggung, Goa Parat, Goa Lanang, dan Goa Sumur Mudal.

                                                      Informasi Legenda Goa Panggung

Sejumlah goa buatan diyakini sebagai goa-goa peninggalan Jepang, yang dibangun oleh tentara Jepang saat perang dunia II untuk digunakan sebagai bunker persembunyian. Saya ingin memasuki salah satu goa buatanpeninggalan Jepang ini namun urung karena rombongan takut pada kondisi gua yang tertutup pepohonan dan tampak gelap dilihat dari luar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun