Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Jalur Pejalan Kaki, Ruang Publik Nyaman yang Masih Dirindukan Warga Jakarta

30 September 2015   23:59 Diperbarui: 1 Oktober 2015   04:44 3556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

                   Kendaraan roda dua diparkir di atas trotoar

Upaya Pemerintah

KONDISI kualitas jalur pejalan kaki turut berperan menjadikan pejalan kaki menjadi segmen ketiga terentan mengalami kecelakaan lalu lintas di Indonesia berdasarkan data World Health Organization (WHO), badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) urusan kesehatan. Sebanyak 21% korban kecelakaan lalu lintas di Indonesia berdasarkan data tersebut adalah pejalan kaki.

Ketua Koalisi Pejalan Kaki, Alfred Sitorus kepada BBC menyebutkan, data kepolisian di tahun 2011, sebanyak 18 pejalan kaki meninggal dunia. Hal inilah yang mendorong koalisi ini untuk melakukan aksi di trotoar rutin dilakukan setiap Jumat. Meski demikian, koalisi Pejalan Kaki mengakui sejumlah upaya telah dilakukan oleh pemerintah daerah dan kepolisian untuk mengatasi masalah trotoar namun masih belum maksimal

Pada tahun 2015, Dinas Bina Marga DKI Jakarta telah berjanji akan memperbaiki sejumlah pedestrian yang rusak di ibu kota pada tahun ini.Kepala Bidang Pemeliharaan Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Suko Wibowo, mengatakan pihaknya telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 30 miliar untuk pemeliharaan trotoar dan betonisasi jalur bus Transjakarta berskala kecil.

                   Pejalan kaki menunggu di kendaraan di pinggir jalan raya

Trotoar yang ada akan dilebarkan dari 1,5 meter jadi 3 meter. Hal ini merupakan komitmen untuk memperhatikan kepentingan para pejalan kaki di Ibu Kota. Selain melakukan pelebaran, Bina Marga juga akan merapikan tiang-tiang yang biasa berdiri di tengah trotoar. Menurut dia, hal itu perlu dilakukan untuk menambah kenyamanan pejalan kaki, terutama bagi penyandang disabilitas. Pemerintah DKI sendiri menyadari tidak ingin hanya mengubah fasilitas pejalan kaki hanya disebut pedestrian yang ganti kulit.

Ketika sedang melintas sebagai pejalan kaki, diusahaka orang yang berjalan tidak ada tiang listrik, tidak terhalangi tiang telepon. Tidak seperti saat ini, misalnya pada tangga menuju busway di Mampang, siapa saja yang hendak menuju halte busway itu harus turun ke jalan dulu baru bisa naik lagi.

                  Duduk menunggu kendaraan di trotoar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun