Mohon tunggu...
riap windhu
riap windhu Mohon Tunggu... Sales - Perempuan yang suka membaca dan menulis

Menulis untuk kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

{Review Film} Belajar Menghargai Perempuan Lewat 3 Dara

24 September 2015   12:43 Diperbarui: 24 September 2015   12:54 649
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu adegan dalam 3 Dara, yang diperankan Tora Sudiro, Adipati Dolken, dan Tanta Ginting

PEREMPUAN itu mulia. Melalui perantara perempuan manusia itu ada. Hal ini karena hanya perempuanlah yang dapat menstruasi, melahirkan dan menyusui. Wajar mengingat perempuan memiliki kata asal Empu, yang salah satu maknanya berarti berkuasa atau paling besar. Bahkan, kesusastraan Melayu Klasik mengenal kata Empuan sebagai sebutan untuk istri raja sebagai pengakuan atas kemuliaan. 

Lalu, apa jadinya ketika tiga laki-laki ‘bad boy’ yang selalu merasa tampan melakukan pelecehan terhadap seorang perempuan? Ketiganya harus menerima karma. Memperoleh kutukan berperilaku dan berperasaan seperti perempuan. Berubah menjadi 3 Dara!

Itulah yang dialami tiga kawan akrab bernama Afandi (Tora Sudiro), Jay (Adipati Dolken) dan Richard (Tanta Ginting ). Peristiwa suatu malam di sebuah kafe harus dipertanggungjawabkan ketiganya karena mengolok-olok seorang pelayan perempuan bersuara aneh. Ketiga lelaki ini melakukan pelecehan dengan menggoda pelayan perempuan itu dengan mengajak untuk ber “One Night Stand” , saat sedang menyajikan minuman.

Merasa dihina maka dengan nada sangat marah, perempuan pelayan yang bernama Mel itu berkata,” Suatu hari nanti kalian pasti akan menjadi perempuan yang akan merasakan bagaimana rasanya dipermalukan.”

 

Gambar poster 3 lelaki macho yang berubah jadi sensitif seperti perempuan 

Berubah Jadi Perempuan

Sejak saat itu, Afandi, Jay, dan Richard tak lagi menjalani hari yang sama. Mereka merasakan ada perubahan pada diri mereka. Seperti perempuan, Afandi sering mengeluhkan kerutan keriput yang mulai muncul di wajah, badan yang mulai bertambah gemuk terutama di perut. Bahkan Afandi mulai menggunakan pelembab dan pewarna bibir . Tentu saja hal ini membuat bingung istrinya. 

Jay pun merasakan hal yang sama. Hatinya menjadi mudah sensitif persis perempuan. Keinginan untuk menangis bila terjadi sesuatu sangat kuat. Lelaki yang selama ini berprofesi sebagai Creative Director di sebuah agency iklan menjadi tak nyaman saat harus membuat iklan yang gambarnya sangat mengeksploitasi perempuan.

Padahal selama ini, Jay adalah ahlinya. Alhasil, Jay bermasalah di dunia perkerjaannya yang sudah tahu sama tahu harus ‘memanfaatkan kemolekan perempuan’

 Richard pun mengalami hal yang sama. Laki-laki yang biasanya kerap merangkap sejumlah perempuan sebagai perempuan, harus diputus dua pacarnya dalam sehari. Salah satunya adalah Tiffany, yang akan diseriusinya sebagai kekasih. Richard merasa seperti perempuan yang selalu menunggu-nunggu dan senang sekali jika ada sms atau telepon genggamnya berbunyi.

 “Kita dikutuk. Kita berubah jadi perempuan.” Kata Richard panik.

Gambar layar bioskop 3 Dara 

Konsultasi Ke Dokter

Perubahan itu mengantarkan ketiganya untuk melakukan konseling ke psikolog dr Windy (Rianti Cartwright). Di depan Afandi, Jay, dan Richard, dokter muda yang sangat cantik ini mengatakan semua yang dialami adalah baru merupakan rangkaian awal. Nantinya, dalam waktu 6 hingga 24 bulan keinginan untuk berubah menjadi perempuan akan semakin kuat. Hal ini terjadi pada 1 di antara 30.000 laki-laki.

Perubahan perasaaan ketiga laki-laki ini menjadi melankolis dan senang lagu-lagu mendayu, menurut dr Windy, itu adalah efek yang sering dialami perempuan saat mengalami Pre Menstruasi Syndrom (PMS).

Kepanikan ketiga laki-laki ini akan berubah ‘jadi perempuan’ juga mengantarkan ketiganya berobat ke dr Hengky, seorang ahli bedah yang menjelaskan proses operasi pergantian kelamin yang membuat ngilu mendengarnya.

Tidak ada jalan lain, Afandi, Jay, dan Richard merasa harus bertemu dengan Mel, perempuan pelayan yang telah mengutuk mereka menjadi perempuan. Ketiganya harus meminta maaf agar kutukan itu berakhir.

Sayangnya, hal itu tidak mudah. Mel sudah tidak bekerja di kafe yang dulu. Ketiganya juga harus dikejar-kejar warga saat sedang mendatangi bekas rumah kos Mel. Jay dianggap mengganggu ibu kos.

Bisakah ketiganya bertemu dengan Mel untuk melepas kutukan? Apakah ketiganya akan benar-benar jadi perempuan?

Film 3 Dara yang dikemas dalam bentuk komedi karya MNC Pictures ini sudah bisa ditonton di bioskop sejak tanggal 23 September 2015. 

Seluruh artis pendukung fiml 3 Dara, produser, creative, dan sutradara saat pertemuan media dan blogger                 

Cukup Mengundang Tawa

Mengusung genre komedi, film 3 Dara yang distrudarai Ardy Octaviand, cukup mengundang tawa bagi yang menontonnya. Terutama karena menyaksikan ekspresi lucu artis Tora Sudiro, Adipati Dolken, dan Tanta Ginting saat beraksi seperti perempuan.

Bahkan untuk mengesankan terkait dengan perempuan, film 3 Dara didominasi warna merah muda (pink), yang dikenal sebagai warna perempuan. Pemutaran perdana Film 3 Dara untuk media dan bloger dilanjutkan dengan Press Conference di XXI Djakarta Theater, Jl. MH Thamrin No.9, Jakarta Pusat.

Dalam Press Conference, hadir Produser Eksekutif Affandi Abdul Rahman, Creative Lukman Sardi, Sutradara Ardy Octavian, dan seluruh artis pendukung utama kecuali Tora Sudiro dan Tanta Ginting.

Keseluruhan artis perempuan dalam 3 Dara saat diminta komentarnya, sepakat menyatakan jika melalui film ini yang menonton bisa belajar menghargai kaum perempuan. Sarra Virisya, yang berperan sebagai istri Tora Sudiro mengakui masih banyak di lingkungan sekitarnya yang merendahkan perempuan.

Rianti Cartwright yang berperan sebagai dr Windy mengatakan laki-laki pun harus tahu bagaimana PMS dan hal lain dari perempuan. Ayushita bahkan menyatakan seru jika laki-laki bisa menempatkan diri sebagai perempuan dan membayangkan bagaimana rasanya bila seorang perempuan bisa memiliki banyak pasangan, seperti halnya laki-laki yang bisa memiliki perempuan lebih dari satu.

Affandi Abdul Rahman, sebagai Produser eksekutif mengatakan, film 3 Dara merupakan karya ke-5 MNC Pictures dan merupakan film ke-3 selama dalam 2 di tahun 2015. Semua produksi dilakukan untuk mendukung kemajuan dan kecintaan terhadap film di Indonesia.

 

Sesi foto para pemain, produser, creative, dan sutradara 3 Dara

Akhir Yang Mengejutkan

Secara garis besar, film komedi 3 Dara cukup menghibur dan mengundang tawa. Memiliki unsur positif saat ketiga laki-laki berubah menjadi perempuan, yakni Afandi yang jadi perhatian pada istri dan karyawanya yang mengajukan cuti hamil, Jay yang selama ini takut berkomiten akhirnya berani mengajak untuk menikah Grace yang sudah lama dipacarinya,dan Richard yang akhirnya menyadari untuk meletakkan cinta pada satu perempuan saja. 

Catatan yang perlu diperhatikan dalam film 3 Dara supaya para penonton dapat lebih menghargai perempuan adalah adegan saat mendatangi ibu kos tempat Mel, pelayan kafe yang mengutuk tiga laki-laki itu.

Adegan itu memperlihatkan pandangan mata ketiga laki-laki nakal ini, yang posisi tubuhnya lebih tinggi daripada ibu kos sehingga mengarah dan memperlihatkan bagian atas payudara ibu kos. Meski mengundang tawa penonton, cara seperti ini masih tak melupakan bentuk komedi masa lalu, yang tidak jauh-jauh dari bagian tubuh sensitif perempuan untuk lawakan dan humor.

Hal yang cukup baik dari 3 Dara ini adalah alur penutup film mengejutkan yang menghadirkan dr Hengky yang menyebut dr Windy sebagai dr Bambang. Selain juga hadirnya Kasih sebagai pacar baru Richard, yang ternyata anak dari Afandi. Penasaran? Saksikan saja langsung filmnya ! (#dhu)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun