Mohon tunggu...
Irma Sabriany
Irma Sabriany Mohon Tunggu... Freelancer - Berani, mengagumkan, kekanak-kanakan, suka jalan-jalan, mandiri punya gaya ngomong yang sopan, lucu, cuek

Berani, mengagumkan, kekanak-kanakan, suka jalan-jalan, mandiri punya gaya ngomong yang sopan, lucu, cuek

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Di Buton, Ada Bukit Teletubbies

30 April 2018   14:15 Diperbarui: 30 April 2018   14:27 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bukit Teletubbies (dok. pribadi)
Bukit Teletubbies (dok. pribadi)
Ingat Tinky Winky Dipsy Lala Poh. Aku ingat, kartun boneka yang berwarna-warni, tetapi bukan bonekanya yang membuatku tertarik melainkan lokasinya, yakni bukit yang hijau.

Nah ternyata kabupaten Buton juga memiliki bukit Teletubbies. Informasi tentang Bukit Teletubbies ini aku peroleh dari seorang teman kantor, namanya  Pak Sulaiman yang sehari-hari dipanggil Pak Sule.

Hari itu, jumat 23 Maret 2018 dalam perjalanan dari Bau-Bau menuju Pasar Wajo. Pasar Wajo merupakan ibukota kabupaten Buton. Tiba-tiba saja aku menunjuk, "Pak Sule pemandangan di bukit itu indah sekali. Apa nama daerah ini"? Pak Sule menjawab " Ini namanya Bukit Teletubbies".

 Aku menanyakan lagi, "apa ada tiket untuk masuk ke tempat ini trus sepertinya menyaksikan sunrise dan sunset di tempat ini akan menyenangkan"?.

Pak Sule menjawab "kalo Sunset akan indah, sambil menunjuk itu Ir jalan masuk menuju bukit teletubbies."

Kemudian aku terdiam. Di dalam mobil aku masih berfikir pokoknya harus kesana. Rasanya akan damai jika aku menepi dulu. Aku pernah baca buku bahwa ada saatnya dalam hidupmu engkau ingin sendiri saja bersama angin menceritakan seluruh rahasia lalu meneteskan air mata -- Bung Karno-.

Sabtu, 21 April 2018 aku putuskan akan lari pagi menuju bukit Teletubbies yang terletak di Desa Wakaokili. Hal ini aku lakukan sebagai latihan untuk mengikuti  marathon. Pukul 06.00 WITA aku meninggalkan Mess PT. Wijaya Karya Bitumen di desa Banabungi, melalui ipod aku mendengarkan lagu-lagu Maroon 5 dari album Overexposed untuk menambah semangat. Setelah 6 KM, aku dilanda rasa capek, kuputuskan berlari-lari kecil. Seperti pesan dia, biar capek asal tidak berhenti. Tiba di  km 8, aku singgah di warung untuk membeli air mineral. 

Istirahat sekitar 5 menit, kembali aku berjuang menuju bukit teletubbies. Sejujurnya dua bulan ini aku susah untuk berfikir, tidak ada ide sama sekali dan tentu saja membuatku jenuh dengan rutinitasku sehingga aku harus keluar dari 'zonaku". Solusinya aku harus keluar mencari ide kreatif dan berjalan kaki. Bukankah malaikat berbisik kepada manusia ketika dia pergi melakukan perjalanan.

Di kepalaku, berkecamuk Riany, ayo kamu bisa jangan menyerah. Mencapai 10 Km, aku mulai lelah, aku putuskan jalan. Didepan sana aku melihat, track yang akan aku lalui  menanjak dan berliku. Aku memakai taktik, jika menanjak aku cukup jalan cepat sedangkan jika medannya rata aku berlari-lari kecil.  Tepat pukul 09.25 WITA aku tiba di bukit Teletubbies. 

Dari hasil garmin watch, jarak Mess  PT. Wijaya Karya Bitumen ke Bukit Teletubbies yakni 17.91 KM. Jauh juga, tetapi ada perjalanan yang paling jauh yakni perjalanan untuk menemukan siapa diriku sendiri.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Sesampainya aku di bukit tertinggi teletubbies. Aku terdiam, mataku menyapu pemandangan bukit ini sekali lagi aku bersyukur.  Terlihat hamparan tanah luas yang berbukit-bukit lalu diselimuti rumput hijau sejauh mata memandang. Tak lupa aku mengabadikan gambar. Kata seorang kawan, " Ir, kamu lagi di Sumba kah?". Ku jawab Gak, aku lagi di Buton".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun