Secara etimologis, persepsi atau bahasa Inggris didasarkan pada pengakuan Latin. Pengakuan adalah pengalaman acara yang dapat diperoleh dengan menyelesaikan informasi dan interpretasi pesan. Persepsi memberi arti dari deteksi kita.
Â
 Dalam buku psikologi umum oleh Smant, persepsi tertulis adalah pemahaman atau pentingnya informasi tentang rangsangan. Stimuli berasal dari respons terhadap objek, peristiwa, atau hubungan.
Â
 Faktor -faktor yang mempengaruhi persepsi. Menurut Rhenald Kasali dalam penerapannya di Indonesia, persepsi ditentukan oleh faktor -faktor berikut:
 a. Latar Belakang Budaya
 Persepsi terkait budaya. Bagaimana Anda menafsirkan pesan, objek, atau lingkungan tergantung pada sistem nilai yang kami akui? Semakin besar perbedaan budaya antara kedua orang, semakin besar perbedaan persepsi.
Â
 b. Pengalaman Terakhir
 Setiap orang memiliki pengalaman khusus dengan objek yang biasa dibahas. Semakin kuat hubungan antara objek dan penonton, semakin banyak pengalaman. Pengalaman masa lalu ini juga dapat ditingkatkan dengan informasi lain. B. Berita dan acara yang membuat objek.
Â
 c. Nilai yang Diterima
 Semua orang menerima nilai, termasuk kepercayaan dan kepuasan. Nilai ini terkait erat dengan tindakan normatif yang terkait dengan lingkungan.
Â
Pentingnya Persepsi dalam Pengambilan Keputusan Persepsi adalah proses kognitif yang memengaruhi bagaimana individu memahami dan merespons situasi.
Proses Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan melibatkan interpretasi dan evaluasi informasi yang diterima.
Dengan menjadikan etika sebagai bagian dari proses pengambilan keputusan, organisasi tidak hanya menjaga reputasi dan kepercayaan, tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang berintegritas.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI