Mohon tunggu...
Riani Amaliah
Riani Amaliah Mohon Tunggu... MAHASISWA -

D-III Akuntansi Politeknik Negeri Bandung MPB3AKA

Selanjutnya

Tutup

Money

Metode Penentuan Apa yang Terbaik untuk Harga Pokok Produksi ?

29 November 2015   21:25 Diperbarui: 29 November 2015   21:32 3701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Masalah- masalah Dalam Metode Full Costing

Dengan menggunakan metode full costing masalah penentuan harga nampaknya sederhana saja. Yang harus dikerjakan adalah memperhitungkan biaya-biaya produksi per unit, memutuskan berapa laba yang diinginkan dan menentukan harga jual.

Pada dasarnya metode full costing mengasumsikan bahwa kosumen membutukan barang sebanyak yang diperkirakan dan bersedia membayar berapakah harga jual yang ditetapkan. Padahal dalam kenyataanya konsumen memiliki pilihan. Jika harga jual ditentukan terlalu tinggi, maka mereka dapat membeli dari pesaing atau bahkan tidak sama sekali. Beberapa manager percaya bahwa metode full costing dalam penentuan harga jual lebih aman. Metode full costing hanya aman sepanjang konsumen bersedia membeli barang seperti yang telah diperkirakan.

2.Metode Variable Costing

Variable costing adalah metode penentuan harga pokok yang hanya memasukkan komponen biaya produksi yang  bersifat variabel sebagai unsur harga pokok, yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik variabel. Variable costing beranggapan bahwa biaya overhead pabrik tetap tidak secara langsung membentuk produk, maka tidak relevan kalua dimasukkan sebagai komponen harga pokok. Sebaiknya biaya overhead pabrik tetap dimasukkan dalam kelompok biaya periode.

Pendekatan variable costing yang mampu menghasilkan informasi bagi manajemen untuk perencanaan laba jangka pendek tidak mudah dijumpai dalam praktik di perusahaan-perusahaan manufaktur di Indonesia. Begitu pula sulit dijumpai perusahaan manufaktur di Indonesia yang menggunakan sistem biaya standar untuk pengendalian biaya produksi.         


Dalam menentukan harga pokok produk variable costing hanya biaya produksi yang bersfat variabel saja yang dimasukan dalam perhitungan harga pokok produk.

Perhitungan harga pokok produk menurut variable costing adalah biaya bahan + biaya tenaga kerja variable + biaya overhead variable

Biaya overhead variable tetap diperlukan sebagai biaya periode tersebut dan bukan sebagai elemen harga pokok produk, sehingga biaya overhead tetap dibebankan sebagai biaya dalam periode terjadinya biaya tersebut, Dengan demikian biaya tetap tersebut tidak akan melekat pada persediaan produk yang belum laku terjual.                                                           Dalam penyajian laporan laba rugi variable costing menitikberatkan pada penyajian biaya sesuai dengan perilaku dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan. Dalam variable costing biaya tetap disajikan tersendirii yang harus ditutup laba kontribusi yang diperoleh perusahaan.

Metode variable costing memiliki beberapa kelemahan, diantaranya :

(1)Pemisahan biaya ke dalam biaya variable dan biaya tetap sebenarnya sulit dilaksanakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun