Mohon tunggu...
Arie Riandry
Arie Riandry Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Studi Agama Agama
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Penulis Teks Komersil

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Puasa dan Kapitalisme: Refleksi atas Konsumerisme pada Praktik Puasa dalam Masyarakat Modern

29 Maret 2023   04:06 Diperbarui: 29 Maret 2023   04:19 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: mengejaIndonesia

Dalam hal ini, praktik puasa dapat dijadikan sebagai bentuk pengakuan terhadap nilai-nilai religius dan keberadaan kelompok yang berbeda dalam masyarakat modern yang serba seragam.

Selain itu, praktik puasa juga dapat memberikan ruang bagi umat beragama untuk merenungkan nilai-nilai spiritual dan mengevaluasi prioritas hidup mereka. Dalam masyarakat modern yang terus-menerus dipenuhi dengan tuntutan dan godaan konsumsi, praktik puasa dapat membantu umat beragama untuk mengalihkan fokus mereka pada nilai-nilai yang lebih penting seperti kebersamaan, kerendahan hati, dan keikhlasan. 

Dengan demikian, praktik puasa dapat membantu membangun kesadaran individu dan kelompok untuk melawan pengaruh negatif konsumerisme dalam masyarakat modern.

Praktik puasa dan kapitalisme adalah dua konsep yang sering kali bertentangan dalam masyarakat modern. Konsumerisme dan materialisme yang dominan dalam kapitalisme dapat mempengaruhi praktik puasa umat beragama dan mengubah nilai-nilai religius menjadi lebih terpengaruh oleh nilai-nilai kapitalis. 

Namun, dalam konteks yang sama, praktik puasa juga dapat dianggap sebagai bentuk resistensi terhadap hegemoni kapitalisme dan konsumerisme. Dengan membantu membangun kesadaran individu dan kelompok, praktik puasa dapat membantu mengurangi dampak negatif konsumerisme dalam masyarakat modern dan mengembangkan nilai-nilai kebersamaan, kerendahan hati, dan keikhlasan.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun