Mohon tunggu...
Rian Andini
Rian Andini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Emak Blogger

rianandini999.blogspot.com resensiriri.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

[Review Buku] The Memory Police: Kisah Pembredelan Memori yang Dilakukan Pemerintah terhadap Warganya

31 Juli 2020   12:20 Diperbarui: 31 Juli 2020   12:16 751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: resensiriri.com

Hal ini terlihat dari beberapa scene hilangnya benda-benda yang membuat penduduk pulau itu mesti merelakan dan membuangnya agar tidak diburu oleh polisi kenangan. Jika, suatu benda yang sudah dinyatakan hilang ternyata masih disimpan, penduduk yang terlibat bisa diringkus satu keluarga.

 Ketika kamu membiarkan memorimu tergerus paksa seperti ini, suatu saat bukan hanya barang yang hilang, tapi juga dirimu.

Itu salah satu percakapan yang sayangnya samar-samar saya ingat dari tokoh R, sebagai manusia yang tak bisa melupakan benda yang hilang.

Sejak menyelesaikan buku ini saya jadi galau selama beberapa hari. Mencuci piring galau, melipat baju galau, sikat gigi galau, bobo ciang pun galau.

Kok bisa sih penulisnya kepikiran bikin semesta yang penuh teror begitu. Sistematika penghilangan memori pada rakyatnya terkesan nggak masuk akal pada awalnya. Tapi, makin lama berjalan, suasananya makin kentara oleh teror polisi kenangan yang suka seenaknya melakukan pemeriksaan mendadak, penangkapan, dan pembunuhan secara diam-diam.

Ngerik sih. Tapi kengerian begini bisa-bisanya ditulis dari sudut pandang tokoh utama yang lempeng dan tidak melakukan perjuangan. Satu-satunya hal menantang yang tokoh utama jalani adalah soal ia menyembunyikan kolega kerja, si R, yang tidak bisa melupakan benda yang hilang.

Ya, sudahlah. Sekian dulu. 

NB: Artikel ini juga diposting di blog pribadi penulis di resensiriri.com 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun